News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Koalisi Partai Politik

Koalisi Indonesia Bersatu Lebih Dipilih Pengguna Media Sosial daripada Poros PDIP dan Gerindra-PKB

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jajaran petinggi Golkar, PAN, dan PPP dalam Silaturahmi Nasional (Silatnas) Koalisi Indonesia Bersatu di Pelataran, Jakarta, Sabtu (4/6/2022). Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan bahwa poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menang di komunitas digital.

"Politik digital atau komunitas digital. Kantong suara ini penting karena pemilih di kantong ini di atas 50 persen. Pengguna Facebook sebesar 51,8 persen dan penggunaan WhatsApp sebesar 60,9 persen ," kata Ade di Kantor LSI, Jakarta, Rabu (6/7/2022).

Rinciannya, pemilih yang menggunakan Facebook memberikan dukungan kepada partai-partai di poros KIB sebesar 23,2 persen, poros Gerindra dan PKB sebesar 17,6 persen dan poros PDIP sebesar 12,6 persen.

Sementara itu, dukungan terhadap partai lainnya sebesar 19,8 persen dan tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 26,8 persen.

"Di kantong pemilih politik digital, poros KIB lebih unggul dibanding Poros PDIP maupun Poros Gerindra dan PKB," ungkapnya.

Di pemilih WhatsApp, dukungan terhadap poros KIB sebesar 20,7 persen, poros PDIP sebesar 13,8 persen dan poros Gerindra dan PKB sebesar 19,9 persen. 

Sedangkan, dukungan terhadap partai lainnya 18,7 persen dan tidak tahu atau tidak menjawab 26,9 persen.

"Mengapa poros KIB lebih unggul dalam politik digital? Karena pemilih KIB, lebih banyak tinggal di perkotaan, dari segmen pendidikan dan pendapatan tinggi, dan umumnya aktif di media sosial," pungkasnya. 

Sebagai informasi, metode survei LSI Denny JA menggunakan riset kualitatif yang dimulai sejak 24 Mei 2022 hingga 7 Juni 2022. Adapun survei itu melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia.

Poros PDIP

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan bahwa poros PDIP unggul di pemilih wong cilik.

Artinya, pemilih ini berasal dari pemilih berpendapatan dan berpendidikan rendah.

Hal tersebut terungkap dari hasil survei LSI Denny JA pada 24 Mei 2022 hingga 7 Juni 2022.

Adapun survei itu melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia.

"Kantong suara wong cilik adalah pemilih yang berpendapatan rendah di bawah Rp 3 juta per bulan maupun berpendidikan rendah pendidikan SMP ke bawah. Saat ini di kantong wong cilik poros PDIP lebih unggul terhadap poros lainnya," kata Peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana di Kantor LSI, Jakarta, Rabu (6/7/2022).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini