TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai telah memberikan kontribusi besar dalam upayanya menciptakan perdamaian dunia.
Hal tersebut terwujud nyata saat lawatan yang dilakukan Jokowi ke Ukraina dan Rusia pekan lalu.
Demikian dikatakan Pakar Sejarah Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rojil Nugroho Bayu Aji. Dia menyebut era Pemerintahan Jokowi memerankan dengan baik kebijakan politik bebas aktif.
Kebijakan yang berjalan mulus dengan berhasilnya kunjungan Jokowi ke kedua negara.
Dia mengatakan kebijakan politik bebas aktif yang diterapkan Jokowi begitu sesuai dengan amanat dari Undang Undang Dasar (UUD) 1945, yakni terciptanya sebuah persatuan meski memiliki beragam latar belakang yang berbeda-beda.
Baca juga: Prabowo Buka-bukaan Ungkap Alasan Mau Jadi Anak Buah Jokowi Setelah Kalah dalam Pilpres 2019
"Politik bebas aktif sesuai dengan UUD artinya amanat itu menjadi point penting bagi pemerintah. Terutama Indonesia era Presiden Jokowi dalam perdamaian dunia," kata Rojil kepada wartawan, Rabu (6/7/2022).
Oleh karenanya, dia menilai respons Jokowi terhadap konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia sudah benar mengingat dampak positif yang akan dihasilkan tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia tapi kepada seluruh negara
"Tepat sekali ketika pemerintah Indonesia Presiden Jokowi itu ingin kemudian mempertemukan dan mendamaikan mereka karena itu sesuai dengan amanat UUD," sambung Rojil.
Sebab, dia berpandangan bagi setiap negara yang tengah dalam situasi konflik peperangan pasti membutuhkan sinergi kawan agar dapat terus memberikan perlawanan.
Utamanya menguatkan barisan demi tercapainya perdamaian bagi seluru negara di dunia.
"Ketika ada konflik Ukraina dengan Rusia ini kan kemudian di antara pihak yang berkonflik akan mencari dukungan ke mana-mana dan kemudian saling menguatkan line sekutu," tandas