Laporan wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah pemilih pemilihan umum (pemilu) yang dicatat Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Juni 2022 mengalami penurunan jika dibanding Desember tahun 2021 lalu.
Hal tersebut disampaikan Anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos, usai Rapat Koordinasi tentang "Rekap Nasional Hasil Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan Semester 1 Tahun 2022" di Gedung KPU RI Menteng, Jakarta, Selasa (12/7/2022).
Betty menjelaskan, berdasarkan hasil Pemutakhhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) Semester I Tahun 2022 yang dilaksanakan hingga Juni lalu, terdapat 190.022.169 pemilih pemilu.
"Terdapat penurunan jumlah pemilih sebanyak 637.179 pemilih jika dibandingkan dnegan jumlah pemilih PDB Semester II (yang tercatat hingga Desember) 2021 yangberjumlah 190.659.348 pemilih," ujar Betty.
Baca juga: Pantau Pemilu 2024, Bawaslu RI Punya Kader Pengawas Capai 23 Ribu Orang
Lebih lanjut, dipaparkan oleh Betty terdapat sejumlah faktor yang membuat daftar pemilih per Juni 2022 ini mengalami penurunan.
Hal ini dikarenakan adanya pemilih baru dan pemilih yang sudah tidak memenuhi syarat (TMS) selama proses pemutakhiran.
Baca juga: KPU RI Harap Tak Ada Kesenjangan Gender dalam Pelaksanaan Pemilu 2024
Berdasarkan data KPU RI, dari hasil PDPB Semester I Tahun 2022 terdapat 1.215.318 pemilih yang TMS. Sementara, pemilih yang mengubah datanya seperti terkait tempat tinggal, ada sebanyak 818.302 pemilih.
"Kemudian direkap itu, jumlah pemilih baru sebanyak 578.139 pemilih," lanjut Betty.
Adapun terkait komposisi pemilih, KPU mencatat jumlah pemilih laki-laki dan perempuan cenderung seimbang.
Laki-laki berjumlah 95.829.962. (49,90 persen) dan perempuan berjumlah 95.193.207 (50,10 % ).
"Saya rasa dengan komposisi laki laki dan perempuan hampir berimbang, laki laki 49,9 persen, dan perempuan 50,1 persen," ujar Betty.
Lebih lanjut, Betty memastikan data pemilih yang kini dikategorisasi sebagai DPB Semester I 2022 akan terus diperbaharui.