"Supaya lebih simpel, saya kenalkan langsung, ini menterinya, ini wakil menterinya," ujar Antoni menceritakan ucapan Jokowi kala itu.
Mantan Direktur Eksekutif Maarif Institute itu mengatakan, bahwa dirinya sebelumnya sudah pernah bertemu Hadi Tjanjanto, namun hubungannya tak akrab.
Dalam kesempatan itu, kata Antoni, Presiden Jokowi langsung memberikan tiga arahan khusus yang harus dikerjakan Kementerian ATR/BPN.
Pertama, Presiden meminta untuk melanjutkan program sertifiksi rakyat.
"Tanah akan memiliki nilai ekonomi kalau memang ada sertifikasi, legal formalnya sehingga ada kepastian hukum, dan berdampak pada perbaikan ekonomi masyarakat," ucapmya.
Kedua, Presiden meminta agar bisa menyelesaikan sejumlah permasalagan tentang konflik agraria.
"Di dalamnya juga pemberantasan mafia tanah dan ini kembali ramai," terangnya.
"Ketiga soal (lahan) Ibu Kota Negara (IKN)," sambungnya.
Baca juga: Reshuffle Kabinet Jokowi: Zulhas Jadi Mendag, Hadi Tjahjanto Menteri ATR/BPN, Ada 3 Wamen Baru
"Setelah itu saya keluar dengan Pak Hadi berbarengan, karena Pak Hadi mantan Panglima TNI, jadi pintunya melalui pintu dekat masjid. Saya kembali bisa tidak terlihah oleh wartawan," tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional di Kabinet Indonesia Maju untuk sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024.
Hadi pun resmi mengantikan Sofyan Djalil di posisi tersebut.
Diwaktu bersamaan, Presiden juga melantik Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. Raja Juli pun resmi menggantikan Surya Tjandra.