Namun tembakan itu meleset dan langsung dibalas oleh Bharada E. Saling tembak antara Brigadir Yosua dengan Bharada E pun terjadi. Total ada 12 kali tembakan dalam peristiwa itu. Akibatnya Brigadir Yosua tewas dalam kejadian itu. Jasadnya juga telah diserahkan ke pihak keluarganya di Jambi.
Baca juga: Komnas HAM Bakal Panggil Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Buntut Kasus Penembakan Brigadir J
Keterangan Ahmad Ramadhan ini kemudian yang banyak dipertanyakan. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai banyak janggal dalam proses penanganan kasus polisi tembak polisi di rumah Ferdy Sambo itu. Penjelasan Polri dalam kasus itu menurut Mahfud juga tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat.
"Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan, maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya," kata Mahfud dalam keterangannya, Rabu (13/7).
Mahfud mengatakan kredibilitas Polri dan Pemerintah menjadi taruhan dalam kasus ini, sebab lebih dari setahun terakhir Polri selalu mendapat penilaian atau persepsi positif yang tinggi dari publik berdasarkan hasil berbagai lembaga survei.
"Kinerja positif pemerintah dikontribusi secara signifikan oleh bidang politik dan keamanan, serta penegakan hukum. Hasil survei terakhir Indikator Politik yang baru diumumkan kemarin misalnya mengatakan begitu," katanya.
Ia pun menilai langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit membentuk tim khusus terdiri orang-orang kredibel dan dipimpin oleh Komjen Gatot Eddy, sudah tepat.
"Itu sudah mewakili sikap dan langkah Pemerintah sehingga Kemenko Polhukam akan mengawalnya," katanya.
Baca juga: Samuel Hutabarat Tak Percaya Anaknya Berani Masuk ke Kamar Pribadi Kadiv Propam Kalau Tak Dipanggil
Kapolri memang sudah membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus ini. Tim khusus ini dipimpin langsung Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto dengan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono sebagai penanggung jawab.
Dalam konferensi pers pada Rabu (13/7) lalu, Agung mengungkapkan hal-hal terkini yang telah dilakukan tim khusus yang dipimpinnya itu. Di antaranya kata Agung, tim sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Sudah melakukan langkah-langkah yang pertama tentu laksanakan pendalaman terhadap olah TKP. Kemudian juga pendalaman terhadap hasil autopsi," kata Agung.
"Kemudian juga pendalaman terhadap saksi-saksi dan mungkin juga akan menambah pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang dimungkinkan akan dilakukan pemeriksaan untuk melengkapi dalam koridor hukum," imbuhnya.
Ia kemudian mengungkit kembali komitmen Kapolri dalam kasus ini. Agung berjanji pengusutan kasus ini bakal transparan.
"Seperti yang Bapak Kapolri sampaikan, kita lebih menekankan kepada scientific crime investigation sehingga hasilnya utuh, objektif, dan bisa terbuka ke masyarakat," ujar dia.(tribun network/abd/dod)