News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bocah SD Tewas Korban Bully

Awal Mula Terungkapnya Kasus Bullying, Kondisi Korban Sebelum Meninggal & Desakan Usut hingga Tuntas

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pihak meminta agar kepolisian mengusut tuntas kasus meninggalnya bocah SD di Tasikmalaya karena depresi akibat bullying. Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Ato Rinanto, bersama anggota Polsek Singaparna Polres Tasikmalaya sedang mengunjungi rumah korban perundungan bocah 11 tahun dan dipaksa bersetubuh dengan kucing oleh teman-temannya di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (20/7/2022).

"Saya sangat prihatin. Kejadian seperti ini baru kali pertama terjadi."

"Korban sampai depresi dan akhirnya enggan makan hingga akhirnya meninggal dunia," kata Ato.

Pihak KPAID terus memantau kejadian tersebut, termasuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian, terkait penanganan kasus hukumnya.

Tahu rekaman dari tetangga

Orang tua korban, T (39), mengaku baru mengetahui rekaman anaknya itu dari tetangganya sepekan sebelum meninggal.

Sejak itu korban tak mau makan dan minum di rumah dan menjadi sering melamun dan menyendiri hampir sepekan lamanya.

Korban mengalami depresi sampai akhirnya mengeluhkan sakit tenggorokan dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.

Namun, nyawa korban tak tertolong saat perawatan hingga meninggal dunia.

"Saya awalnya tahu rekaman itu dari tetangga dan tidak langsung di anak saya. Sejak saat itu anak saya jadi depresi," jelas T saat dihubungi Kompas.com lewat Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Cara Agar Siswa Terhindar dari Tindakan Bullying, Jalin Hubungan Baik dengan Lingkungan Sekolah

Selama masa hidupnya korban enggan memberikan identitas para pelaku pemaksaan dan perundungan.

Padahal, beberapa kali orang tua menanyakan awal mula kejadian. Namun korban bungkam dan enggan membuka suara.

Setelah ditanyakan ke teman-teman dan tetangganya, diketahui para pelaku adalah teman-teman mainnya di desa yang sama namun berbeda kampung.

Bahkan, ada salah satu pelaku yang usianya di atas korban.

Suara pelaku di rekaman video 50 detik itu dikenali keluarga korban.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini