"Jadi sudah kayak menyatu, jadi part of Timor Leste," beber Lucitania.
"Kita enggak bisa mengubah masa lalu atau yang sudah terjadi," sambungnya.
Baca juga: Presiden Ramos Horta Ungkap Hubungan Baik Indonesia-Timor Leste di Bidang Pendidikan
Sebagai informasi, Timor Timur pernah menjadi satu di antara provinsi di Indonesia.
Timor Timur lalu memutuskan untuk merdeka dan menjadi negara Timor Leste.
Dikutip dari Kompas.com, Timor Leste merupakan negara yang pernah dijajah oleh Portugis.
Lalu, ada perpecahan pendapat mengenai akan dibawa ke mana Timor Leste saat terjadi kekosongan kekuasaan.
Saat itu, terdapat tiga perbedaan keinginan di Timor Leste, yakni keinginan untuk merdeka dan memiliki otonomi sendiri, merdeka secara bertahap, dan bersatu dengan Indonesia.
Baca juga: Temui Presiden Timor Leste, Kepala BNPT Dorong Kerja Sama Penanggulangan Terorisme
Perbedaan pendapat itu pun memicu perang saudara.
Kemudian, Indonesia datang dan menyatakan Timor Leste sebagai bagian dari negara pada 7 Desember 1975 dalam Operasi Seroja.
Adapun tujuan operasi ini untuk memukul mundur pasukan Fretilin yang merupakan pihak yang memerdekakan Timor Leste, namun tidak mendapat dukungan dari warga sipil.
Pemerintah Indonesia lalu berupaya melakukan macam-macam pembangunan di sana.
Hal ini untuk mengambil hati para rakyat Timor Leste yang sedang dalam kondisi panas dan tak menentu.
Namun, gerakan separatis terbentuk dan Timor Leste ingin menjadi negara merdeka.
Dengan berbagai macam upaya damai, Timor Leste akhirnya dinyatakan merdeka secara utuh oleh PBB pada 30 Agustus 1999.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Puteri Cikal Anasta)
Berita lain terkait Timor Leste