"Kemudian juga dengan PKS yang kemudian Rakernas Nasdem itu kan majority-nya memberikan preferensi kepada Pak Anies sebagai calon presiden. Tentu saja PDI Perjuangan menghormati itu," kata Hasto, Kamis (21/7/2022).
Hasto menambahkan, bahwa PDIP dan NasDem bekerja sama mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden dua periode, yaitu pada Pilpres 2014 dan 2019.
Kini, kata Hasto, Nasdem sudah melakukan komunikasi politik salah satunya dengan PKS dan parpol lainnya.
PDIP juga menyakini, jika pertemuan Nasdem dengan partai politik itu akan berujung kerja sama politik.
Maka dari itu, partai berlambang banteng moncong putih itu pun menghormatinya.
"Menghormati langkah-langkah organisatoris melalui langkah Rakernas, termasuk pertemuan silaturahim antar ketua umum partai politik yang di dalam berbagai rilis yang disampaikan itu kan sudah mengarah pada bentuk kerja sama partai politik," ucap Hasto.
Diketahui sebelumnya, Hasto mengatakan, PDI Perjuangan secara jelas menyatakan tak akan membangun kerja sama politik dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Baca juga: Wacana Duet Anies Baswedan dengan AHY, Partai Demokrat: Kami Nyaman dengan NasDem dan PKS
Hal itu disampaikan Hasto saat ditanya kemungkinan bergabung NasDem dan PKS dalam Pemilu 2024, di sela-sela Rakernas II PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6/2022).
"Ya kalau dengan PKS tidak," kata Hasto.
Hasto pun tak menjelaskan secara gamblang alasan kenapa PDIP enggan berkoalisi dengan PKS.