News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Sosok Surya Tjandra, Politisi PSI yang Membelot Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional Surya Tjandra saat wawancara khusus dengan tribunnews.com, di Jakarta, Kamis (14/11/2019). Politisi PSI ini kini memilih Anies Baswedan di Pilpres 2024.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Nama Surya Tjandra jadi pembicaraan.

Mantan Wakil Menteri ATR/BPN yang juga Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menyatakan dukungannya kepada Gubernur DKI Anies Baswedan untuk maju menjadi calon presiden (capres) 2024.

Sikap politik Surya Tjandra ini bertolakbelakang dengan sikap partainya PSI.

Selama ini PSI dikenal tajam mengkritik semua kebijakan Anies Baswedan.

Lalu apa alasan Surya Tjandra memilih Anies?

Surya menilai Anies memiliki kemampuan dan kapasitas.

"Jadi ya dari pilihan-pilihan yang ada memang kalau saya pribadi saya merasa Pak Anies. Dari beberapa ini memang harus saya akui Pak Anies yang punya kemampuan punya kapasitas. Dia buktikan pada saat dia kerja sebagai Gubernur DKI ya paling tidak, dan kalau ini bisa di-scale up Jakarta-1 bisa jadi Indonesia-1," kata Surya dalam kanal Youtube Total Politik, Kamis (28/7/2022).

Baca Juga: Eks Wamen ATR/BPN Surya Tjandra Dukung Anies di Pilpres 2024, Siap Direkrut Jadi Tim Pemenangan

Sosok Surya Tjandra

Surya merupakan seorang politisi dari PSI.

Surya belum lama ini diganti dari jabatan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) .

Penggantinya rekannya sesama politisi PSI yakni Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni.

Dikutip dari laman resmi PSI, Surya kelahiran Jakarta 28 Maret 1971 ini dibesarkan dari keluarga tidak mampu.

Orangtuanya merupakan seorang pedagang ayam potong di Pasar Jatinegara, Jakarta.

Saat itu, Surya dan orangtuanya tinggal di rumah kontrakan dan kerap berpindah-pindah.

Menyadari kondisi sulit tersebut, Surya memasang tekad untuk masuk ke sekolah negeri agar terjangkau biayanya.

Surya kemudian diterima di SMA Negeri 68, Jakarta Pusat, dan selanjutnya diterima di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI).

Dari situlah dia mulai menggeluti dunia hukum.

Lebih jauh dari itu, Surya mendapat beasiswa untuk meneruskan pendidikannya di bidang hukum untuk program S2 di Universitas Warwick, Inggris.

Surya pun lulus dari S2 dan melanjutkan program S3 di Universitas Leiden, Belanda. Setelah lulus, dia memilih bekerja di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.

Terjun ke politik

Tidak hanya menggeluti bidang hukum, Surya akhirnya bergabung ke PSI dengan mengikuti pemilihan umum legislatif Indonesia tahun 2019.

Surya maju menjadi salah seorang calon legislatif di daerah pemilihan Jawa Timur V atau Malang Raya.

Akan tetapi, Surya akhirnya dipilih oleh Presiden Jokowi untuk membantu Sofyan Djalil di Kementerian ATR/BPN sebagai Wamen pada tahun 2019.

Sosok Anies Dinilai Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Lebih jauh, Surya menegaskan bahwa presiden terpilih di 2024 harus bisa meneruskan program Jokowi. Hal itu berlaku bagi siapa pun presidennya.

"Harus ada ya pertama, dan kedua, kita kan dalam pilpres, pileg itu bukan nyari malaikat, bukan nyari manusia dewa atau setengah dewa. Tapi manusia yang ada, dalam konteks itu siapa pun yang ada harus bisa melanjutkan, bukan cuma amanat ya," kata Surya Tjandra.

Dan sosok Anies, dikatakan Surya, bisa meneruskan program dan kebijakan yang dibuat Presiden Jokowi, termasuk isu reforma agraria.

"Isu reforma agraria ini kan mimpi besar dari pendiri republik kan zaman dulu, dan baru Pak Jokowi yang melanjutkan, membuat regulasi dibikin gugus tugas dan ini harus lanjut, dan rasanya bisa," ucapnya.

Surya tidak mempersoalkan jika ada yang kontra terhadap pilihannya. Bahkan, dia dengan terbuka jika Anies menawarinya menjadi tim pemenangan.

Menurutnya, soal terima atau tak terima itu berpulang ke masing-masing individu.

"Apa yang gue lihat dalam interaksi kerjaan ya hari-hari gue alami itu, kita bicara konten bukan cuma sentimen, tapi secara program. Nanti kalau Pak Anies mau merekrut gue ya, gue harus lanjutin, 'Pak Anies, Bapak harus lanjutkan yang kemarin dibuat Pak Jokowi'," pungkasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini