News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

Surya Tjandra Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024: PSI Partai Terbuka, Bisa Terima Perbedaan

Penulis: Reza Deni
Editor: Srihandriatmo Malau
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Surya Tjandra mengatakan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah pilihan pribadinya.

Maka itu, mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) itu menjelaskan apa yang dilakukannya adalah bagian dari proses demokratis.

Meski demikian, PSI sendiri disebut Surya Tjandra belum merespons soal pernyataan tersebut langsung ke dirinya.

"Saya kira PSI kan partai terbuka, bisa menerima perbedaan, biasa saja sebetulnya," kata Surya Tjandra kepada wartawan, Jumat (29/7/2022).

"Nanti kan kalau memang dibutuhkan bisa ada diskusi, tabayun internal," jelas Surya Tjandra.

Anies Baswedan Sosok Paling Cocok

kader PSI yang juga eks Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra mendukung Anies di Pilpres 2024.

Surya menilai Anies memiliki kemampuan dan kapasitas. Hal itu dilihat dari pengalaman Surya saat menjabat Wamen ATR/BPN selama dua tahun.

"Jadi ya dari pilihan-pilihan yang ada memang kalau saya pribadi saya merasa Pak Anies, dari beberapa ini memang harus saya akui Pak Anies yang punya kemampuan punya kapasitas, dia buktikan pada saat dia kerja sebagai Gubernur DKI ya paling tidak, dan kalau ini bisa di-scale up Jakarta-1 bisa jadi Indonesia-1," kata Surya dalam kanal Youtube Total Politik, Kamis (28/7/2022).

Surya menegaskan bahwa presiden terpilih di 2024 harus bisa meneruskan program Jokowi. Hal itu berlaku bagi siapa pun presidennya.

"Harus ada ya pertama, dan kedua, kita kan dalam pilpres, pileg itu bukan nyari malaikat, bukan nyari manusia dewa atau setengah dewa. Tapi manusia yang ada, dalam konteks itu siapa pun yang ada harus bisa ngelanjutin, bukan cuma amanat ya," kata Surya Tjandra.

Dan sosok Anies, dikatakan Surya, bisa meneruskan program dan kebijakan yang dibuat Presiden Jokowi, termasuk isu reforma agraria.

"Isu reforma agraria ini kan mimpi besar dari pendiri republik kan zaman dulu, dan baru Pak Jokowi yang melanjutkan, membuat regulasi dibikin gugus tugas dan ini harus lanjut, dan rasanya bisa," ucapnya.

Surya tidak mempersoalkan jika ada yang kontra terhadap pilihannya. Bahkan, dia dengan terbuka jika Anies menawarinya menjadi tim pemenangan.

Menurutnya, soal terima atau tak terima itu berpulang ke masing-masing individu.

"Apa yang gue lihat dalam interaksi kerjaan ya hari-hari gue alami itu, kita bicara konten bukan cuma sentimen, tapi secara program. Nanti kalau Pak Anies mau merekrut gue ya, gue harus lanjutin, 'Pak Anies, Bapak harus lanjutin yang kemarin dibuat Pak Jokowi'," jelasnya

.

PSI Akan Tentukan Capres Pilihan: Tak Ada Nama Anies

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menegaskan belum menetapkan calon presiden untuk 2024.

Penentuan akan dilakukan setelah “Rembuk Rakyat” berakhir pada November 2022.

“Kami di PSI tetap tegak lurus menjalankan amanat partai termasuk penentuan capres 2024 dalam Rembuk Rakyat,” kata Ketua Umum DPP PSI, Giring Ganesha, dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (29/7/2022).

Di Rembuk Rakyat PSI, ada sembilan nama yang dianggap ideal sebagai menerus Jokowi.

Mereka adalah Emil Dardak, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Mahfud MD, Muhammad Andika Perkasa, Mochamad Ridwan Kamil, Muhammad Tito Karnavian, Najwa Shihab, dan Sri Mulyani Indrawati.

“PSI yakin, sembilan sosok tersebut adalah kader-kader bangsa yang dianggap mampu melanjutkan politik kesejahteraan, politik bersih, dan politik keterbukaan,” kata Giring.

Sembilan nama tersebut diperoleh setelah para pengurus dan kader PSI menemui para tokoh muda, guru, akademisi, dunia usaha, tokoh agama, tokoh adat, dan orang-orang yang dianggap mewakili rakyat.

Giring menambahkan bahwa kesembilan nama itu semua bukan kader PSI. Tapi, sekarang dan nanti, dikatakan Giring, PSI selalu siap jika salah satu kadernya diminta untuk mengabdi dalam posisi lain di pemerintahan.

“Kami memiliki banyak kader muda potensial, berbakat, serta berprestasi yang siap memenuhi panggilan tugas negara. Tentunya dengan kualifikasi mengikuti tantangan yang saat ini dihadapi presiden,” kata Giring.

“Sebagai contoh, penunjukan Raja Juli Antoni selaku Wakil Menteri ATR/BPN, kami pandang sangat tepat sebagai pasangan Pak Hadi Tjahjanto untuk memenuhi penugasan Presiden Jokowi terkait reformasi agraria dan maraknya mafia tanah yang saat ini terjadi di masyarakat," jelasnya.

Sementara di satu sisi, kader PSI yang juga eks Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra mendukung Anies di Pilpres 2024.

Surya menilai Anies memiliki kemampuan dan kapasitas. Hal itu dilihat dari pengalaman Surya saat menjabat Wamen ATR/BPN selama dua tahun.

"Jadi ya dari pilihan-pilihan yang ada memang kalau saya pribadi saya merasa Pak Anies, dari beberapa ini memang harus saya akui Pak Anies yang punya kemampuan punya kapasitas, dia buktikan pada saat dia kerja sebagai Gubernur DKI ya paling tidak, dan kalau ini bisa di-scale up Jakarta-1 bisa jadi Indonesia-1," kata Surya dalam kanal Youtube Total Politik, Kamis (28/7/2022).

Surya menegaskan bahwa presiden terpilih di 2024 harus bisa meneruskan program Jokowi. Hal itu berlaku bagi siapa pun presidennya.

"Harus ada ya pertama, dan kedua, kita kan dalam pilpres, pileg itu bukan nyari malaikat, bukan nyari manusia dewa atau setengah dewa. Tapi manusia yang ada, dalam konteks itu siapa pun yang ada harus bisa ngelanjutin, bukan cuma amanat ya," kata Surya Tjandra.

Dan sosok Anies, dikatakan Surya, bisa meneruskan program dan kebijakan yang dibuat Presiden Jokowi, termasuk isu reforma agraria.

"Isu reforma agraria ini kan mimpi besar dari pendiri republik kan zaman dulu, dan baru Pak Jokowi yang melanjutkan, membuat regulasi dibikin gugus tugas dan ini harus lanjut, dan rasanya bisa," ucapnya.

Surya tidak mempersoalkan jika ada yang kontra terhadap pilihannya. Bahkan, dia dengan terbuka jika Anies menawarinya menjadi tim pemenangan.

Menurutnya, soal terima atau tak terima itu berpulang ke masing-masing individu.

"Apa yang gue lihat dalam interaksi kerjaan ya hari-hari gue alami itu, kita bicara konten bukan cuma sentimen, tapi secara program. Nanti kalau Pak Anies mau merekrut gue ya, gue harus lanjutin, 'Pak Anies, Bapak harus lanjutin yang kemarin dibuat Pak Jokowi'," pungkasnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini