News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Komnas HAM: Saat di Magelang, Brigadir J Ikut Rayakan Anniversary Pernikahan Irjen Sambo dan Istri

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Brigadir J foto bersama Irjen Ferdy Sambo (kiri), Putri Candrawathi (kanan). | Komnas HAM mengungkap kegiatan yang dilakukan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambod dan istinya Putri Candrawathi, serta para ajudannya termasuk Brigadir J dan Bharada E selama di Magelang.

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengungkap kegiatan yang dilakukan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dan istinya Putri Candrawathi, serta para ajudannya termasuk Brigadir J dan Bharada E selama di Magelang.

Taufan mengungkapkan saat di Magelang Irjen Ferdy Sambo dan istrinya sempat merayakan anniversary pernikahan mereka sebelum kembali ke Jakarta.

Bahkan terlihat juga Brigadir J dan Bharada E yang turut merayakan acara anniversary pernikahan atasannya tersebut.

Menurut Taufan saat di Magelang semuanya dalam kondisi baik-baik saja dan tidak ada masalah.

"Menceritakan bahwa ada perjalanan mulai dari Magelang, sebelum perjalanan itu bagaimana mereka disitu misalnya, ada anniversary, baik-baik semua. Intinya menggambarkan bahwa mereka baik-baik saja, enggak ada masalah apa-apa," kata Taufan dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (5/8/2022).

Baru setelah acara selesai Putri ditemani beberapa ajudan dan asisten rumah tangganya kembali ke Jakarta.

Baca juga: Bharada E Disebut Tak Bela Diri, Kuasa Hukum: Si Brigadir J Duluan yang Menembak

Perlu diketahui Irjen Ferdy Sambo dan Putri ternyata kembali ke Jakarta bukan di hari yang sama.

Pasalnya Irjen Ferdy Sambo sudah lebih dulu kembali ke Jakarta pada Kamis (7/7/2022), sehari sebelum sang istri.

"Kemudian berangkatlah Ibu PC dengan beberapa ajudan dan asisten rumah tangga."

"Sementara saya sudah katakan Pak Sambo berangkat dari tempat yang berbeda, sebelumnya kami katakan tanggal 8 Juli 2022, tapi data yang kami temukan valid sekali, dari tiket yang kami dapatkan itu tanggal 7 Juli 2020 pagi."

Baca juga: Beda Versi Timsus dengan Keterangan Sebelumnya soal Kasus Brigadir J: Kronologi hingga Misteri CCTV

"Tapi yang pasti tidak bersama seperti yang selama ini digambarkan, kan seolah-olah mereka satu rombongan, itu clear," terang Taufan.

Kemudian setelah Irjen Ferdy Sambo sampai di Jakarta, ia pulang ke rumah pribadinya, buka ke rumah dinas.

Barulah kemudian Putri bersama Brigadir J dan Bharada E pulang ke rumah dinas pada Jumat (8/7/2022), dan terjadilah insiden penembakan saat Ferdy Sambo sedang tak ada di rumah.

"Nah sampai di rumah pribadi, bukan di rumah dinas, Pak Sambo sudah ada duluan di rumah itu. Baru kemudian Ibu PC dan beberapa ajudan itu ke rumah dinas. Kurang lebih begitu, kemudian Pak Sambo keluar dan terjadilah peristiwa itu," ungkap Taufan.

Baca juga: 25 Polisi Diperiksa Kasus Brigadir J: Bawahan Wajib Tolak Perintah Atasan yang Bertentangan Norma

Kabareskrim Ungkap Timsus Kapolri Masih Teliti Berkas Perkara Kasus Brigadir J dari Polda-Polres

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto menyatakan bahwa tim khusus (timsus) Kapolri tengah meneliti berkas perkara kasus Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang dilimpahkan dari Polres Metro Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya.

Agus Andrianto menjelaskan bahwa pihaknya mendalami ulang hasil-hasil pemeriksaan yang telah dilakukan penyidik Polres Metro Jaksel dan Polda Metro Jaya. Termasuk, hasil pemeriksaan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo berinisal PC.

"Kan sudah lihat, release dari pengacaranya di media. Tiga kali sudah diperiksa, penyidik lagi meneliti kelengkapan berkas perkara limpahan dari Polda Metro Jaya," kata Agus Andrianto kepada wartawan, Jumat (5/8/2022).

Agus Andrianto menuturkan bahwa pemeriksaan ulang tersebut bertujuan agar hasil pemeriksaan tersebut disesuaikan dengan alat bukti sehingga bisa dibuktikan secara ilmiah.

Baca juga: Bharada E Jadi Tersangka, Kuasa Hukum Brigadir J Singgung soal Bayaran: Dia Cuma Dikorbankan

"Supaya clear dan harus dipesesuaikan dengan bukti-bukti yang kita miliki secara ilmiah," pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa 25 polisi diperiksa karena diduga menghambat dalam penanganan kasus Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Adapun mereka diperiksa oleh inspektorat khusus (Irsus) yang dipimpin oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryoto.

"Jadi tim Irsus yang dipimpin Irwasum telah memeriksa 25 personel dan proses masih terus berjalan," kata Sigit di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Komnas HAM Dalami Senjata Api yang Dipakai Bharada E Terkait Tewasnya Brigadir J

Sigit menuturkan bahwa 25 personel itu diperiksa karena dugaan tidak profesional dan menghambat dalam penanganan kasus Brigadir J di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Dimana 25 personel ini kita periksa terkait dengan ketidakprofesionalan dalam penanganan TKP dan juga beberapa hal yang kita anggap itu membuat proses olah TKP dan juga hambatan dalam hal penanganan TKP dan penyidikan yang tentunya kita ingin bahwa semuanya bisa berjalan baik," jelas Sigit.

Sigit merinci bahwa 25 personel yang diperiksa paling tertinggi adalah perwira tinggi (pati) bintang satu. Sementara itu, pangkat paling rendah merupakan bintara dan tamtama.

"Kita telah memeriksa 3 personel pati bintang satu, kombes 5 personel, AKBP 3 personel, kompol 2 personel, pama 7 personel, bintara dan tamtama 5 personel," ungkap Sigit.

Baca juga: Komnas HAM Sebut Ada Indikasi Kesengajaan Terkait CCTV Rusak di Kasus Brigadir J

Lebih lanjut, Sigit menambahkan, pemeriksaan ini telah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dengan begitu, kasus tersebut bisa ditangani secara transparan.

"Arahan bapak Presiden beberapa wkatu lalu bahwa beliau mmerintahkan kepada kami untuk membuka secara transparan jujur sehingga proses penyidikan ini betul-betul bisa dipahami dan masyarakat tentunya menginginkan bahwa proses penyidikn yang dilakukan juga betul-betul transparan," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Igman Ibrahim)

Baca berita lainnya terkait Polisi Tembak Polisi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini