Gugatan tersebut kata Presiden belum selesai hingga sekarang dan pemerintah akan menghadapinya.
Baca juga: Presiden Jokowi: Coba Bayangkan Harga Pertalite Tanpa Subsidi Jadi Rp17.100, Demonya Berapa Bulan?
“Karena kita mengajukan alasan-alasan yang masuk akal, barang-barang kita sendiri, nikel-nikel kita sendiri kenapa Uni Eropa ramai dan menguggat karena industri baja mereka tidak ada bahan bakunya, industrinya beralih ke Indonesia,” katanya.
Fondasi ketiga kata Presiden yakni dengan digitalisasi. Menurutnya kalau mau bersaing dengan negara lain usaha kecil, mikro l, dan menengah (UMKM) harus berani masuk ke platform digital.
Di Indonesia kata Presiden terdapat 65,4 juta UMKM yang memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi sebesar 61 persen.
Presiden menegaskan bahwa UMKM merupakan fondasi kuat ekonomi Indonesia.
Presiden yakin bila semua pondasi tersebut terbangun makan GDP ekonomi Indonesia akan meningkat dari yang sekarang berada pada peringkat 15 dunia menjadi peringkat 7 pada 2030 mendatang.
“Hitung hitungan Bappenas, McKinsey hitung di 2045 kita berada di nomor 4 dunia. Akhirnya apa? kalau pertumbuhan ekonomi dan GDP kita baik, perkiraan kita 3x lipat yang sekarang dari 1,1-1,2 triliun USD menjadi di atas 3 triliun, akhirnya APBN menggebung lebih besar, akhirnya apa? porsi anggaran untuk gaji dan pensiunan juga akan lebih besar,” pungkasnya.