TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala BNPT, Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar mengapresiasi konsultan senior DASPR dan Pembina FKAAI, Nasir Abas serta Tony Soemarno yang telah berhasil menyelenggarakan acara peringatan tragedi Bom JW Marriott.
Peringatan tragedi itu sekaligus peluncuran buku "The Power Of Forgivenes: Memoar Korban Bom JW Marriott" di Hotel JW Marriott Jalan Lingkar, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (5/8/2022).
Selain Kepala BNPT, kegiatan peringatan Tragedi Bom JW Marriott dihadiri koordinator Penyintas Vivi Normasari, Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Susilaningtias, Direktur United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC) Collie Brown, serta 30 penyintas tragedi bom dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Kepala BNPT, Boy Rafli Amar mengatakan, kegiatan ini merupakan peringatan yang pertama yang dilakukan untuk mengenang Tragedi Bom JW marriott.
Boy Rafli Amar menambahkan, BNPT bersama dengan masyarakat harus lebih kuat untuk melawan kejahatan terorisme ini.
"Bahwa memang selama setahun ini kita telah membuat event-event yang menyatukan antara para penyintas dan para mantan pelaku terorisme ini dan sudah ada 5 titik kita lakukan dengan bekerjasama dengan pihak- pihak terkait," lanjutnya.
Boy Rafli berharap ke depan antara para penyintas dan para mantan Narapidana Terorisme (Napiter) ini bisa terjalin integritas.
Baca juga: Kenang 19 Tahun Bom JW Marriott, Kepala BNPT: Tidak Boleh Terjadi Lagi Terorisme di Dunia
Sementara itu, Konsultan Senior DASPR & Pembina FKAAI, Nasir Abas mengatakan Buku “The Power of Forgiveness : Memoar Korban Bom JW Marriott” merupakan karya yang ditulis berdasarkan pengalaman Tony Soemarno sebagai korban teror bom yang mengisahkan perjalanan hidup beliau sejak menjadi korban bom JW Marriott 2003 hingga menjadi aktivis deradikalisasi yang aktif mengunjungi dan berdiskusi dengan para narapidana kasus teror di dalam penjara.
"Kisah beliau sangat inspiratif untuk dibagikan dalam mencegah terulangnya perbuatan aksi terorisme," ujarnya.