Dikarenakan belum siapnya proses pemotretan dan masih fitting, suami korban mengatakan dalan momen itu justru istrinya difoto dan dibagikan ke group chat WA.
"Sontak sekujur tubuh saya merasa dingin dan gemetar hebat menahan rasa sakit hati dan emosi yang sangat mendalam. Tidak habis pikir dengan ringan jempolnya ada pria menjadikan kata-kata melepas bra istri orang sebagai bercandaan," tulisnya lagi.
Setelah foto di-share ke group, rekan korban yang lainnya turut memberikan tanggapan.
Salah seorang anggota grup menanggapi dengan kalimat yang tidak pantas.
"Setelah di-share ke grup, 'sambutan' dari sesama rekan kantornya yang cabul kemudian muncul. Lelaki cabul dengan 'jokes lucunya' mengomentari foto tersebut dengan mengatakan: 'geser kiri det.. trus lepasin..'," terangnya sambil menyertakan tangkapan layar percakapan grup itu.
Tidak sampai di situ, tanggapan lain pun muncul dari anggota grup dengan menggunakan foto berbeda.
"'Lucunya' ada 2 orang lain yang menggunakan foto lainnya sebagai bahan becandaan seronok. Seolah nge-framing istri saya dan temannya di foto tersebut seperti pelacur yang tengah 'menjajakan jasa'. Kenapa lucu? Salah satu pelakunya perempuan! Bisa-bisanya hanya karena istri saya duduk berdua dengan temannya, setelah mengenakan baju produk kantornya, lalu di-framing dengan kata kata 'Lagi nunggu dipilih'," tuturnya.
Tak hanya itu, dalam percakapan itu turut menyinggung nama anak korban.
Ia mengatakan sang istri hanya ingin bekerja untuk membantu rumah tangga. Namun ia justru mendapatkan pelecehan hingga akhirnya mengundurkan diri.
Suami korban pun berencana untuk segera mengurus pengunduran diri istrinya dari kantor tersebut. Ia juga meminta agar HR tempat istrinya bekerja segera memecat para pelaku.
"Kenapa harus dipecat? Karena banyak karyawan lain berhak mendapatkan lingkungan kerja yang sehat. Bukan diganggu oleh ekosistem toxic macam ini. Bibit predator seks berawal dari sini, dari pembiaran pembiaran lingkungan sekitar," jelasnya.