Soebardjo yang pada sehari sebelumnya hadir dalam perdebatan antara golongan tua dan muda, berupaya mencari Soekarno.
Dikutip dari laman resmi SMA 13 Semarang, ia berkeliling ke beberapa lokasi termasuk markas Jepang, namun tidak ada.
Dia curiga para pemuda dibalik raibnya Soekarno dan Hatta.
Ia pun segera menghubungi Wikana.
Dari Wikana, Soebardjo mendapat info bahwa Soekarno dan Hatta disekap di Rangasdengklok.
Pagi itu juga, Soebardjo menuju ke Rengasdengklok.
Baca juga: Fakta Unik dan Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Sempat Ditemukan di Tempat Sampah
Setelah itu, perdebatan masih terjadi antara golongan tua dan muda.
Para pemuda bersikukuh tak akan melepaskan Soekarno dan Mohammad Hatta jika tidak ada jaminan kemerdekaan.
Dalam kesempatan tersebut, Soebardjo berjanji akan ada proklamasi kemerdekaan.
Setelah hampir seharian disekap, pada pukul 10 malam, Soekarno dan Hatta tiba di Jakarta.
Mereka segera menggelar rapat di rumah Laksamana Tadashi Maeda.
Akhirnya pada 17 Agustus 1945 setelah subuh, teks proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik, selesai dibuat.
Proklamasi yang awalnya akan dilangsungkan di Lapangan IKADA, akhirnya diganti di rumah Soekarno dengan alasan keamanan.
Tepat pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00, Soekarno membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
(Tribunnews.com/Whiesa) (Bobo/Iveta Rahmalia)