Setelah lulus dari Gontor, Chalid melanjutkan pendidikan di Jakarta pada tahun 1943.
Hanya satu tahun di Jakarta, Chalid kembali ke Gontor untuk menjadi wakil Direktur.
Pada tahun 1945 kembali ke Amuntai dan diminta menjadi Kepala Madrasah Al Rasyidiyyah.
Chalid sempat membentuk ikatan sekolah Islam atau Ittihad Al-Ma'ahid Al Islamiyyah.
Mulai dari sana, Chalid mulai masuk ke dunia politik.
Chalid bergabung dengan Partai Masyumi dan mulai menjadi DPR.
Tahun 1950, Chalid berhasil mendekati Raja Abdul Aziz dan menggratiskan bea masuk jemaah haji asal Indonesia.
Bak bersandingan, Chalid juga aktif dalam Nahdlatul Ulama.
Pada tahun 1952, ia diangkat menjadi Ketua PB Ma'arif, organisasi NU yang bergerak di bidang pendidikan.
Dikutip dari kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, inilah riwayat karier dan jabatan Kabinet Idham Chalid:
Riwayat Karir:
- Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU)
- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
- Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA)