"Sesuai trajectory-nya (alur lintasan anak peluru), kita bisa tentukan, ada yang bersarang di dalam tubuh.
"Yang bersarang di tulang belakang, di dekat tulang belakang," kata Ade.
Ade menegaskan, dokter forensik akan menjelaskan hasil autopsi kedua Brigadir J di persidangan kasus pembunuhan Brigadir J mendatang.
6. Isu 'otak pindah ke perut'
Ade Firmansyah menjawab pertanyaan wartawan soal penjelasan kuasa hukum Brigadir J bahwa di tubuh jenazah ditemukan 'turunnya otak ke perut'.
"Kita semua berdasarkan apa yang didapatkan pada tubuh korban, itu yang jelas sudah dikembalikan kepada tubuh korban dan memang ada hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah adanya kebocoran atau apa, karena banyak luka-luka di tubuh korban," kata Ade.
Menurut dia, tidak ada organ tubuh jenazah Brigadir J yang hilang.
''Dan semua dikembalikan ke tubuh jenazah," kata dia.
Ia juga menerangkan, perbedaan hasil autopsi pertama dengan autopsi kedua akan terlihat ketika persidangan.
Namun ia memastikan pada autopsi kedua jenazah ajudan Ferdy Sambo itu dokter forensik masih dapat memastikan luka tembak masuk maupun luka tembak keluar.
"Yang jelas kami melihat, bahwa pada autopsi kedua ini luka-luka yang ada itu jelas masih bisa kami identifikasi, baik itu sebagai luka tembak masuk, maupun ada yang sebagai luka tembak keluar," kata Ade.
Seperti diberitakan sebelumnya, autopsi ulang jenazah Brigadir J dilakukan atas permintaan keluarga yang merasa ada yang janggal dengan kematian Brigadir J.
Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjuntak kerap memperlihatkan dugaan luka akibat penganiayaan terhadap Brigadir J.
Bahkan, kata dia, jenazah Brigadir J ditemukan otak pindah ke perut.