“Berarti Yosua tidak menggunakan alas kaki dari rumah Saguling (rumah pribadi Ferdy Sambo) ke rumah dinas. Karena sepatunya dan sandalnya itu (terekam) di CCTV itu tertinggal di rumah Saguling,” jelasnya.
Dengan temuannya itu, Kamaruddin menduga bahwa Brigadir J tidak dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo tetapi di tempat lain.
Seperti diketahui, sebelumnya beredar rekaman CCTV yang menggambarkan suasana menjelang Brigadir J dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo.
Baca juga: Usulan Penonaktifan Kapolri Buntut Kasus Ferdy Sambo Dipandang Terlalu Politis
Pada rekaman itu terlihat berbagai aktivitas di dalam rumah pribadi Ferdy Sambo.
Tidak hanya di rumah pribadi Ferdy Sambo, aktivitas juga terlihat dalam perjalanan rombongan Putri Candrawathi dari Magelang ke Jakarta hingga menuju rumah pribadi Ferdy Sambo.
Rekaman itu memperlihatkan Ferdy Sambo mengenakan seragam dinas polisi dan memasuki rumah pribadinya dibarengi nakes untuk melakukan tes PCR dikutip dari Tribunnews.
Baca juga: Kamaruddin Ragukan Independensi Tim Forensaik soal Hasil Autopsi Kedua Jenazah Brigadir J
Rekaman ini menunjukkan pukul 15.29 WIB.
12 menit berselang, rombongan Putri Candrawathi tiba di rumah pribadi Ferdy Sambo dengan mengenakan sweater berwarna hijau dan celana legging hitam.
Berdasarkan rekaman CCTV tersebut, Brigadir J terakhir terlihat saat meninggalkan rumah pribadi Ferdy Sambo sekira pukul 17.00 WIB.
Tak berselang lama pada pukul 17.05 WIB, Putri Chandrawathi menyusul keluar menuju mobil berwarna hitam dan diikuti oleh sang suami.
Namun Ferdy Sambo memasuki mobil yang berbeda.
Pada pukul 17.00 WIB itulah Brigadir J terakhir kali terlihat dalam rangkaian CCTV yang beredar tersebut.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Malvyandie Haryadi)
Artikel lain terkait Polisi Tembak Polisi