News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyakit Cacar Monyet

Kemenkes Soal Pemberian Vaksin Cacar Monyet: Hanya untuk Orang Berisiko Tinggi dan Kontak Erat

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Dr dr Maxi Rein Rondonuwu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan vaksin monkeypox atau cacar monyet tidak diberikan kepada semua masyarakat.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Dr dr Maxi Rein Rondonuwu mengatakan vaksin cacar monyet diperuntukkan hanya untuk orang berisiko tinggi terinfeksi.

Hal itu sebagaimana anjuran Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

“Sesuai dengan WHO, itu hanya untuk yang beresiko tinggi dan berkontak erat dengan orang yang positif,” kata Maxi Rein Rondonuwu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022).

“Itu saja yang diprioritaskan. Jadi tidak semua masyarakat,” lanjut dia.

Baca juga: Amerika Serikat Catat Peningkatan Global Terbesar dalam Kasus Monkeypox

Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan WHO terkait pemberian vaksin Monkeypox.

Terlebih, sejak Monkeypox ditetapkan menjadi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia.

"Sudah (dikoordinasikan). Kita sejak (monkeypox) ada dan diumumkan sebagai PHEIC (Public Health Emergency of International Concern),” kata Maxi.

“Nah itu kita sudah langsung menginstruksikan ke Dirjen Farmalkes supaya segera koordinasi dengan WHO," lanjut dia.

Baca juga: Beda Isolasi Cacar Monyet dan Covid-19, Pasien Monkeypox Tak Hanya Wajib Pakai Masker

Sebelumnya, WHO menetapkan cacar monyet sebagai public health emergency of international concern (PHEIC) atau darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Berdasarkan data, ada lebih dari 16.000 kasus yang dilaporkan dari 75 negara dengan lima kasus kematian di wilayah Afrika.

Baca juga: Kasus Monkeypox Pertama di Indonesia Ditemukan, Wapres: Sudah Diantisipasi Sejak Awal

PHEIC sendiri merupakan level kewaspadaan tertinggi di bidang kesehatan yang ditetapkan WHO.

Artinya, wabah penyakit tersebut dianggap memiliki ancaman signifikan terhadap kesehatan global.

Pihaknya menyebut, cacar monyet adalah wabah yang telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini