Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar optimistis penguatan nilai adat dan budaya sebagai satu bentuk transformasi semangat kebangsaan, dapat mempersempit ruang gerak ideologi radikal terorisme.
"Kami meyakini nilai adat budaya nusantara yang dilestarikan adalah bagian dari menepis dan mempersempit ideologi terorisme," kata Boy Rafli Amar saat bertemu Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN), Jumat (26/8/2022).
Boy menilai pelestarian adat dan budaya di tengah gempuran ideologi radikal penting mengingat ideologi tersebut dapat merusak nilai-nilai luhur yang menyatukan bangsa Indonesia yang majemuk.
"Ini (ideologi radikalisme terorisme) adalah nilai yang menghancurkan peradaban dan budaya, ideologi terorisme ingin membuat budaya baru yang sarat dengan kekerasan," kata dia.
Pria kelahiran Sumatera Barat ini akan menggandeng MKAN dalam melakukan penataan kembali nilai adat dan budaya di tengah masyarakat.
Baca juga: Realisasi Anggaran BNPT Tahun 2021 Capai Rp383 Miliar
Sementara itu, Ketua Umum MAKN, Eddy Wirabumi menyatakan pihaknya akan mendukung penuh upaya pencegahan terorisme bersama BNPT.
"MAKN dan BNPT satu visi dan gagasan dalam mencegah itu (radikal terorisme), adat dan tradisi budaya ini bisa berkembang karena itu adalah salah satu alat menangkal intoleransi," kata Eddy.