TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Doktor Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto mengatakan kondisi saat ini bisa terjadi karena kita terlalu terpaku pada ke dalam diri sendiri (inward looking), dan bukan berpikir keluar (outward looking). Dimana, agama juga berusaha dipisahkan dari ilmu pengetahuan.
Padahal, bila demikian, maka akan sulit untuk terciptanya berkemajuan bangsa.
Pada titik itulah peran kampus sangat penting di dalam mendidik anak bangsa dan menyiapkan calon-calon pemimpin bagi masa depan.
Hal itu disampaikan Hasto saat menyampaikan paparan dengan tema Pancasila dan Api Islam di kampus IAIN Pontianak, Jumat (26/8/2022). Tajuk acara itu adalah 'Penguatan Wawasan Kebangsaan, Fakta Radikalisme Global dan Ikhtiar Penyangga NKRI'.
“Ada disertasi yang menjabarkan tentang prinsip-prinsip ketuhanan yang maha esa, keadilan sosial, kemanusiaan, persatuan dalam perspektif Islam. Semua match. Lalu kenapa sekarang justru ada yang mempertentangkan? Ini karena kita inward looking,” kata Hasto.
Baca juga: Hasto: Daripada Mencela Sesama Anak Bangsa Sendiri, Lebih Baik Kita Berjuang Seperti Bung Karno
Untuk itu, Hasto mengajak mahasiswa IAIN Pontianak dan mahasiswa lainnya untuk menghentikan untuk mencela pemimpin sendiri dan sesama anak bangsa.
Menurut Sekjen DPP PDIP ini, lebih baik berjuang keluar seperti Bung Karno membela kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika, termasuk Aljazair dan Palestina.
"Itu juga sikap PDI Perjuangan. Maka kami berharap kepada seluruh mahasiswa, gemblenglah Anda untuk menjadi pemimpin bangsa masa depan,” terang Hasto.
Sementara, Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, mengatakan kehadiran Hasto sebagai tokoh nasional, untuk sharing tentang nasionalisme di kalangan civitas akademika IAIN.
"Sharing tentang bagaimana tidak terjadi pemisahan atau dikotomi antara agama dan kehidupan bernegara. Bagi kita Pancasila sudah final. Namun bagaimana memperkuat atau memperbesar partisipasi anak bangsa ini, khususnya para mahasiswa IAIN agar lebih mapan lagi,” kata Syarif.