TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan, Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dijadwalkan akan bertemu di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Pertemuan itu dijadwalkan pekan depan akan membahas rencana koalisi pada Pilpres 2024 mendatang.
”Insyaallah jika tidak ada aral dan sebagainya, kemudian momentumnya keduanya beliau ini akan sama baik, Mbak Puan maupun Pak Prabowo, minggu depan kedua beliau ini akan beranjangsana," kata Said Abdullah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2022).
Said mengatakan pada pertemuan itu Puan dan Prabowo dijadwalkan akan berkuda bersama.
"Nampaknya Mbak Puan yang akan mendatangi Bapak Prabowo Subianto, berkuda bersama, makan bersama, kira-kira seperti itu," ujarnya.
Namun Ketua Banggar DPR RI itu mengaku belum mengetahui kapan pastinya agenda pertemuan itu digelar.
Baca juga: Respons PDIP Soal Nama Puan Maharani Masuk Radar Capres Rekomendasi PAN
Menurutnya, waktu pertemuan itu masih mencari kesamaan waktu luang Puan dan Prabowo.
"Insyaallah kalau waktunya kedua beliau ini sama-sama punya waktu yang sama. Harinya belum," katanya.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sebelumnya juga membeberkan rencana pertemuan partainya dengan PDI Perjuangan.
"Insyaallah dalam waktu dekat silahturahmi antara Partai Gerindra dan PDIP akan berlangsung," ungkap Wakil Ketua DPR RI itu, Senin (29/8).
Menurut Dasco, Gerindra sebelumnya juga sudah mengagendakan pertemuan antara Prabowo bertemu dengan Puan.
Namun pertemuan itu urung dilaksanakan lantaran ada halangan.
Terkait pertemuan nantinya Dasco memastikan bakal menginfokan kepada awak media.
"Iya waktu itu ada halangan, sehingga kemudian belum jadi," ujarnya.
“Mengenai kapan kita update kepada wartawan. Saya belum tahu pasti jadwalnya nanti kita infokan," ujarnya.
Gerindra sendiri sebenarnya sudah menjalin koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menghadapi Pilpres 2024.
Petinggi kedua partai bahkan sudah menandatangani piagam deklarasi kerja sama. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengumumkan koalisi itu pada penutupan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Gerindra di Sentul International Convention Center pada
Sabtu (13/4) lalu.
Dalam deklarasi itu juga tertuang lima poin kerja sama yang akan dilakukan kedua partai, termasuk salah satunya menentukan pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) untuk Pilpres 2024 mendatang.
Baca juga: Setelah Bertemu Nasdem, Puan Maharani Agendakan Pertemuan dengan Airlangga dalam Waktu Dekat
"Capres dan cawapres oleh kerjasama PKB dan Gerindra akan ditentukan secara bersama-sama oleh Ketua Dewan Pembina/Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar," ujar Dasco.
"Kesepakatan kerjasama ditindaklanjuti dengan kerja politik bersama untuk memenangkan capres-cawapres yang disepakati," kata Waketum PKB
Jazilul Faid.
Pada Rapimnas Gerindra itu Prabowo juga sudah menyatakan kesiapannya menjadi calon presiden ketiga kalinya setelah mendapat dukungan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra se-Indonesia.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim setelah saya mempelajari dan mendengarkan dengan seksama, sikap setiap DPD dan setiap sayap partai, yang mengharapkan saya untuk menerima pencalonan sebagai presiden Republik Indonesia tahun 2024," ucapnya.
Prabowo mengaku siap memperjuangkan keinginan seluruh kadernya yang ingin dirinya maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024.
"Saya menyatakan bahwa dengan penuh rasa tanggung jawab saya menerima permohonan Saudara untuk bersedia dicalonkan sebagai calon presiden Indonesia," kata Prabowo yang juga Ketua Dewan Pembina di Partai Gerindra.
Di sisi lain PDIP hingga kini masih belum menentukan dengan partai mana mereka akan berkoalisi.
Sejauh ini PDIP baru menjalin komunikasi dengan Partai NasDem.
Elite PDIP yang diwakili Puan Maharani dan jajarannya sudah bertemu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di kantor DPP NasDem pada Senin (22/8) silam.
PDIP sebenarnya tidak memerlukan koalisi dengan partai lain untuk mengusung capres sendiri pada Pilpres 2024 lantaran jumlah kursinya di DPR lebih dari 20 persen.
Pada Pileg 2019 PDIP menjadi partai dengan perolehan kursi di DPR sebanyak 22,3 persen dari total 575 kursi. PDIP kini memiliki 128 kursi di DPR RI. (tribun network/mam/dod)