Laporan wartawan TRIBUN-VIDEO.COM, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswdan masih menduduki tiga kandidat calon presiden (capres) teratas di Indonesia menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu terlihat dalam survei Poltracking Indonesia.
Atas hasil survei tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memberi tanggapan.
Hasto menyatakan hasil survei masih bisa berubah.
Menurutnya, dinamika politik masih sangat tinggi, apalagi rentang waktu Pemilu 2024 masih relatif lama.
Mengenai penentuan capres dan cawapres, Hasto mengatakan, capres dan cawapres PDIP ditentukan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Meski begitu, dirinya dan para pengurus PDIP tetap mencermati dinamika politik yang ada termasuk hasil-hasil survei dari lembaga-lembaga survei yang kredibel.
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan Kandidat Capres Terkuat
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswdan masih menduduki tiga kandidat calon presiden (capres) teratas di Indonesia menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu terlihat dalam survei Poltracking Indonesia.
“Dari 10 nama teratas, ada tiga kandidat terkuat dengan elektsbilitas dua digit,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (31/8/2022).
Secara rinci kandidat capres dengan elektabilitas dua digit itu ialah Ganjar Pranowo dengan 26,6 persen, Prabowo Subianto (19,7 persen) dan Anies Baswedan 17,7 persen.
Sementara itu, tujuh kandidat lainnya memiliki angka elektabilitas di bawah lima persen.
Diantaranya ialah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 4,7 persen, diikuti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 3,9 persen.
Kemudian Menteri BUMN Erick Thohir dengan 2,8 persen, Menparekraf Sandiga Uno 2,4 persen, serta Puan Maharani dan Khofifah Indar Parawansa di angka 2,2 persen.
Terakhir ada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan elektabilitas capres 1,7 persen.
Sementara itu sebanyak 7,2 persen responden tidak mau menjawab/merahasiakan. Adapun 8,9 persen lainnya tidak tahu/tidak menjawab.
Adapun Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei nasional pada 1-7 Agustus 2022 dengab menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.220 responden dengan margin of error +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat.
Data setiap responden di erifikasi dengan ketat melalui persngkat teknologi kominikasi terbaru untuk menjamin kualitas dan kredibilitas hasil survei.(*)