News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prof dr Zubairi Djoerban Cerita Awal Mula Terdeteksi HIV/AIDS di Indonesia

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof Zubairi Djoerban saat berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network mengenai pencegahan penyakit HIV/AIDS di kawasana Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (2/9/2022). Prof Zubairi menyebut salah satu alasan banyak pasien HIV/AIDS yang putus meminum obat karena merasa sudah bugar.

Obat HIV/AIDS itu produk kita atau impor?

Sebagian produk kita. Dan rata-rata yang meninggal dulu itu kalau minum obatnya teratur kebetulan pasien saya yang awal itu, yang mengandung, sehingga bisa periksa jumlah virus.

Namun rata-rata dalam waktu 3 bulan jumlah virusnya 50-100 ribu ada 1 juta lebih itu langsung menjadi amat sangat rendah. Kurang dari 200 untuk tidak terdeteksi. Tidak lagi menular dan tidak lagi sakit.

Prof apakah orang-orang yang sedang penyembuhan tidak boleh melakukan interaksi seksual? Atau kapan saatnya?

Dulu ada pasien bilang aku mau nikah, saya bilang calonmu sudah tau belum (pengidap HIV)? Belum kata dia, takut lah dok nggak jadi (nikah). Nikah boleh, tapi harus dipantau karena konsekuensinya istri bisa tertular.

Menikah memang hak setiap orang jadi tentu, kalau dua-duanya paham dia bisa tertular dan meninggal, ya itu hak mereka.

Paling lama enam bulan virusmu akan tidak terdeteksi, dan Anda tidak lagi menular, karena itu keturunan tidak tertular. Jadi ditunda dulu 3-6 bulan. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini