"Atau Pemda, dinas sosial, aparat setempat, kepolisian dan tentara agar penyaluran bisa cepat," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Faizal juga mengungkapkan, BUMN yang dipimpinnya siap untuk menyalurkan BLT BBM.
Koordinasi mengenai data penerima manfaat dengan Kementerian Sosial akan diintensifkan sehingga data 20,6 juta penerima bisa segera diperoleh.
"Data penerima secara bertahap akan kami terima. Saat ini data yang masuk sudah ada 1,5 juta orang."
"Kami langsung mengirimkan undangan ke alamat masing-masing dengan keterangan jadwal dan lokasi pengambilan BLT BBM," ujar Faizal.
Bila merujuk pada pernyataan Faizal di atas, maka masyarakat penerima BLT BBM akan mendapatkan undangan dari PT Pos Indonesia.
Hal ini mirip seperti penyaluran bantuan-bantuan yang pernah digelontorkan pemerintah sebelumnya, seperti BLT minyak goreng atau Bansos Covid-19.
Undangan tersebut biasanya berisi pemberitahuan bahwa yang bersangkutan mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Biasanya, undangan akan dibagikan atau diantarkan langsung oleh Ketua RT/RW setempat.
Lantas, Ketua RT/RW juga akan memberitahu jadwal dan lokasi pengambilan BLT BBM.
Apakah di kantor pos langsung atau di kantor desa/kelurahan.
Sehingga masyarakat hanya perlu datang dengan membawa dokumen yang diminta - biasanya KTP atau KK- serta undangan dari PT Pos untuk mengambil bantuan.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Fahdi Fahlevi)