Roslin menilai temuan tersebut sangat janggal.
"Komnas HAM seakan-akan sudah jadi penyidik, silakan menunjukkan bukti-buktinya, kami perlu CCTV di Magelang dibuka," katanya.
Roslin pun meyakini bahwa Brigadir J tak melakukan tindakan kekerasan seksual terhadap Putri.
"Ndak mungkin dia berbuat begitu (melakukan kekerasan seksual -red) kepada orang tuanya, dan kami tahu sifat anak kami itu bagaimana dari kecil," katanya, Jumat (2/9/2022), mengutip Kompas TV.
Roslin mengungkap bahwa keluarga sangat memahami bagaimana perilaku Brigadir J sejak kecil.
"Karena kami tahu anak kami itu siapa, gitu ya. Kami tahu anak kami itu perilakunya kayak mana (seperti apa -red), apalagi Ibu Putri ini selama ini sudah dianggapnya orang tuanya," tambah Roslin.
Roslin menjamin tak ada pelecehan seksual terhadap Putri.
"Kami jamin itu tidak akan ada pelecehan terhadap Ibu Putri," katanya.
Diberitakan sebelumnya, dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi kini mencuat kembali.
Komnas HAM membeberkan temuan terbarunya mengenai dugaan kuat peristiwa pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi di Magelang.
"Berdasarkan temuan faktual disampaikan terjadi pembunuhan yang merupakan extrajudicial killing, yang memiliki latar belakang adanya dugaan kekerasan seksual (di Magelang)," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, Kamis (1/9/2022), dari tayangan YouTube Kompas TV.
Dalam pemeriksaannya, Putri Candrawathi mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Putri bahkan juga mengaku diancam usai dilecehkan oleh Brigadir J di Magelang pada 7 Juli 2022.
Komnas Perempuan menyebut, Putri Candrawathi tak melaporkan dugaan kekerasan seksual karena adanya ancaman tersebut.
Putri juga disebut merasa malu hingga menyalahkan diri sendiri.
Sebagian artikel telah tayang di Tribunnews berjudul Putri Candrawathi Disebut Pernah Hubungi Ibu Brigadir J, Janji Merawat Yosua seperti Anak Kandung
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Salis, Tribun Jambi, KompasTV)