Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Saleh Husin menyebut wisuda merupakan impian semua mahasiswa setelah berjibaku berjuang menyelesaikan semua tugas.
Termasuk, tugas dari dosen yang harus dilaksanakan selama perkuliahan mulai dari semester pertama hingga semester akhir.
Selama dua tahun lalu akibat pandemi terpaksa wisuda dilaksanakan secara online dan para wisudawan hadir dari rumahnya masing-masing bersama orang tua dan keluarganya.
"Ini saya alami sendiri atas wisuda putra saya Andzal dari FEB UI tahun lalu dan memang kurang afdol sih termasuk kata orang tua maupun si wisudawan yang saya jumpai terpisah," ujar Saleh Husin, Minggu (11/9/2022).
Diketahui, pada 10-11 September 2022, Universitas Indonesia melaksanakan wisuda sarjana dan pasca sarjana terhadap 8.300 mahasiswa secara luring terbatas di kampus UI Depok.
"Jadi ada sebagian yang berada di gedung balairung dan ada sebagian berada di fakultas masing masing agar tidak terlalu banyak orang berkumpul disatu titik lokasi. Hal ini dilakukan mengingat pandemi Covid-19 yang masih kita hadapi bersama dan juga demi kebaikan kita bersama," ujar Saleh Husin.
Dalam kesempatan itu, Saleh berjumpa dengan beberapa orang tua yang ikut mengantarkan putra-putrinya guna menghadiri wisuda yang dilakukan oleh Rektor Universitas Indonesia Prof Ari Kuncoro.
"Disitu saya bisa melihat pancaran kecerahan baik para orang tua maupun para wisudawan yang bisa hadir bersama teman-teman kelasnya," terangnya.
Baca juga: Saleh Husin: Olahraga dan Silaturahim ala Komengsong
Selepas prosesi ada satu titik yang menjadi serbuan para wisudawan bersama keluarganya yaitu dapat berfoto ria, membuat konten video di lapangan rotunda dengan latar belakang gedung Rektorat yang menjadi ikon UI.
"Selamat kepada para wisudawan dan juga selamat untuk memulai pengabdiannya dimasyarakat semoga kesuksesan selalu menghampirinya dan tentu selalu menjaga nama baik almamaternya yaitu Universitas Indonesia yang kita banggakan bersama," ujar mantan Menteri Perindustrian itu.