Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.CKM, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengaku sangat prihatin dengan peristiwa kekerasan yang terjadi di Pondok Pesantren Gontor.
Ia menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya AM, santri Ponpes Gontor korban dari aksi kekerasan seniornya.
“Saya juga berharap hal ini tidak terulang kembali di kemudian hari,” katanya, Minggu, (11/9/2022).
Ia mengatakan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sudah meminta kepada Kepala Kantor Kemenag Ponorogo untuk melakukan pengecekan awal di TKP, dan juga membentuk tim investigasi.
“Tim investigasi akan melalukan koordinasi dengan KPAI, Kepolisian setempat dan berbagai pihak yang terkait untuk mendapatkan keterangan secara lengkap dan komprehensif untuk bahan evaluasi dan mengambil kebijakan,” katanya.
Ia berharap peristiwa tersebut menjadi bahan evalusi bagi pondok pesantren Gontor dan juga Ponpes lainnya.
Ponpes melakukan perbaikan, baik itu dari berbagai kegiatan ekstra kurikuler atau kegiatan lainnya yang berpotensi melahirkan tindakan kekerasan.
Baca juga: Pimpinan Pondok Gontor Temui Keluarga Santri AM yang Tewas, Ibu Korban Tetap Lanjutkan Proses Hukum
“Saya meyakini bahwa apa yang terjadi di Ponpes Gontor adalah bentuk kelalaian dan tindakan pribadi dari oknum santri yang bertindak berlebihan dan melampaui batas kewajaran. Bukan bagian dari kebijakan umum dari Ponpes Gontor,” katanya.
Wamenag mengimbau kepada para wali santri untuk tetap tenang dan memberikan kepercayaan penuh kepada pengasuh ponpes Gontor.
Ia meyakinkan bahwa pesantren adalah tempat yang aman bagi anak-anak belajar.
“Saya mendukung langkah kepolisian untuk memproses secara hukum kepada para pelaku kekerasan agar mendapatkan sangsi yang setimpal,” pungkasnya.
Ada Memar dan Bekas Benda Tumpul di Dada
Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengungkapkan hasil autopsi jenazah AM (17).