News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BBM Bersubsidi

Bakar Spanduk di Depan Aparat Kepolisian, Mahasiswa Pedemo Tolak Kenaikan Harga BBM Bubarkan Diri

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa mahasiswa dari BEM se-Tanah Air membakar spanduk di hadapan aparat kepolisian sebelum membubarkan diri di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa mahasiswa BEM Tanah Air telah tuntas menyampaikan pendapat terkait dengan penolakan kenaikan harga BBM yang berlangsung di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (12/9/202).

Setelah menggelar aksi, massa mahasiswa tersebut terlihat kompak meruntuhkan barikade kawat berduri yang dibangun pihak kepolisian.

Setelahnya, mereka mengumpulkan spanduk yang sudah bertebaran di jalan kemudian dibakar secara bersamaan.

Sehabis mahasiswa membakar spanduk, mereka tampak langsung membubarkan diri.

Mereka terlihat berjalan kaki mengikuti arah mobil komando menuju Jalan Merdeka Selatan.

Baca juga: Cara Cek dan Ajukan Diri Sebegai Penerima BLT BBM Kemensos

Meski sudah membubarkan diri, hingga pukul 18.03 WIB ruas jalan Medan Merdeka Barat masih ditutup.

Petugas kebersihan terpantau masih bekerja, bersamaan dengan aparat kepolisian yang mengembalikan barikade kawat berduri.

Sebagai informasi, dalam aksinya, mahasiswa membawa sejumlah tuntutan.

Adapun secara garis besarnya mereka menolak dengan tegas kenaikan harga BBM bersubsidi.

Baca juga: Menantu Rizieq Shihab Hadiri Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Minta Pihak Istana Temui Massa Aksi

Tak hanya itu, mereka juga meminta pembangunan Ibu Kita Negara (IKN) ditunda agar anggarannya bisa dialihkan untuk kondisi sosial masyarakat.

"Menunda pembangunan IKN untuk memprioritaskan anggaran pada upaya stabilisasi kondisi sosial ekonomi masyarakat," kata orator di atas mobil komando.

Selanjutnya, mahasiswa menuntut ada realokasi anggaran belanja kementerian atau lembaga yang tidak produktif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini