Hacker Bjorka juga berulah dan mengklaim mengetahui sosok otak pembunuhan Munir, aktivis HAM.
Melalui sebuah tautan artikel, Bjorka menyebut sosok dalang di balik pembunuhan Munir adalah Muchdi Purwopranjono.
Muchdi Purwopranjono merupakan sosok yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.
Aksi Bjorka yang membongkar dalang di balik kematian Munir ini berawal dari warganet yang menantang untuk mengungkap kasus Munir dan Supersemar.
"Kenapa banyak orang yang men-tag saya tentang munir dan supersemar?," tulis Bjorka melalui twitternya, @bjorkanism pada Sabtu (10/9/2022).
Pada Minggu pagi, Bjorka mempublikasikan sebuah tulisan tentang kematian Munir ini.
"Ya saya tahu kalian telah menunggu ini. jadi siapa yang membunuh orang baik ini?," tulis Bjorka dengan membagikan sebuah tautan.
Dalam artikel itu, ia memberi penekanan bahwa pembunuh Munir adalah Muchdi Purwopranjono.
Nama ini sebenarnya sudah tak baru, karena Muchdi Purwopranjono juga pernah menjalani proses hukum pembunuhan Munir.
Keterlibatan Muchdi Purwopranjono dalam kasus tewasnya Munir ini berkaiatan dengan posisinya kala itu saat menjabat Deputi V BIN.
Muchdi dinilai ikut bertanggung jawab dalam kasus itu.
Dia sempat menjalani proses hukum, kemudian divonis bebas oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Baca juga: Perjalanan Muchdi Purwoprandjono, Terseret Kasus Munir namun Divonis Bebas
7. Ancam Bocorkan Data Presiden hingga MyPertamina
Diwartakan Tribunnews, Hacker Bjorka juga mengklaim telah membocorkan dokumen-dokumen kepresidenan, termasuk surat-surat rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Bjorka mengatakan data berukuran 40 MB itu berisi 679.180 dokumen. Data-data tersebut dirampas per September 2022.
Di situs breached.to, Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Presiden Jokowi pada periode 2019- 2021.
"Berisi transaksi surat tahun 2019 - 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," tulisnya di situs tersebut, Sabtu (10/9/2022).
Dalam sampel tersebut tampak beberapa judul surat seperti "Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup," "Permohonan Dukungan Sarana dan Prasana," dan "Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019".
(Tribunnews.com/Tio, Wulan, Fahdi Fahlevi)