News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BBM Bersubsidi

Demo Tolak Kenaikan BBM di Patung Kuda Diwarnai Aksi Saling Dorong

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta yang masih berlangsung pada Kamis (15/9/2022) sore.

Diketahui, Massa dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) mulai datang ke kawasan Patung Kuda.

Aksi ini merupakan dalam rangka menolak kenaikan tarif Bahan Bakar Minyak (BBM).

Ratusan massa mulai datang dan melakukan long march dari kawasan Balai Kota DKI Jakarta.

Sepanjang long march, pihaknya menggaungkan tuntutan dan protes terhadap pemerintah terkait naiknya tarif BBM.

Adapun massa unjuk rasa tampak almamater mahasiswa dari Universitas Jenderal Soedriman Surakarta, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), hingga Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta.

Sampaikan 3 Poin Tuntutan

Ada tiga poin tuntutuan dan desakan yang disampaikan oleh BEM SI pada aksi demo Kamis ini.

Tiga tuntutan tersebut, yakni menuntut dan mendesak pemerintah untuk mencabut keputusan terkait kenaikan BBM.

Kemudian, menuntut dan mendesak pemerintah menunda proyek strategis nasional yang tidak
berdampak langsung kepada masyarakat dan mengalihkan anggaran ke subsidi BBM.

Massa juga menuntut dan mendesak pemerintah untuk menerapkan regulasi pemakaian BBM
Bersubsidi secara tegas, sebagaimana yang diberitakan Tribunnews.com.

Massa mahasiswa dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) sempat kembali ingin menerobos barikade polisi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (15/9/2022) sore. (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Hingga saat ini, BEM SI melihat Presiden Joko Widodo masih belum mau menemui massa aksi dalam setiap demo yang terjadi.

Sehingga, tuntutan tidak tersampaikan dengan baik.

Aliansi BEM SI memberikan ultimatum kepada pihak Pemerintah selama 7x24 jam.

Dimulai sejak tanggal 8 September 2022 untuk memenuhi tuntutan tersebut.

"Jika tidak dipenuhi maka Aliansi BEM SI akan kembali turun aksi dengan massa yang lebih banyak lagi."

"Maka dari itu, untuk menindak lanjuti ultimatum tersebut dan memperjuangkan tuntutan rakyat," kata Koordinator BEM SI Luthfi Yufrizal.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Mario Christian Sumampow/Danang Triatmojo, Kompas.tv)

Simak berita lainnya terkait BBM Bersubsidi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini