Sehingga dengan dirinya bergabung dengan Difabel Zone, ia bisa menjadi memiliki kemampuan membuat batik.
"Saya kan belum pernah kenal dunia kerja cuman saya harus nyari terus dan kebutulan saya ketemu Lidwina Wurie (pembina Difabel Zone) dan Alhamdulillah saya bisa tetap di sini bareng teman-teman," katanya.
Ia berharap ke depan makin banyak tempat-tempat serupa untuk menampung para penyandang disabilitas bisa berkarya.
Hal senada juga diungkapkan Aryani, seorang penyandang disabnilitas perajin batik di Difabel Zone.
"Saya sangat tertarik banget dengan batik ini, karena selain warisan nenek moyang kan batik ini untuk menciptakan keinginan kita seperti apa kemudian kita torehkan di kain, seperti itu," ujarnya.
Ia mengaku sangat senang dengan adanya Difabel Zone.
"Senang banget di sini, bisa ketemu teman-teman yang senasib sepenanggungan, mereka punya karya dan bakat di sini," ujarnya.
Terlebih hasil karya yang dibuat Aryani bisa dipamerkan dalam pameran serta hasilnya bisa untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarga.
Baca juga: Sosok Hetty Andika Perkasa, Istri Jenderal Andika Perkasa, Lulusan Magister Hukum
"Senang ada kegiatan kayak pameran dan dapatkan hasil. Jadi kita sedikitnya bisa mencukupi diri sendiri dan selebihnya buat keluarga," ucapnya.