News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Lukas Enembe

Ungkap Kondisi Kesehatan Lukas Enembe Pasca Dicekal, Tim Dokter Kini Lebih Ekstra Lakukan Pengawasan

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Papua Lukas Enembe. Tim Dokter Lukas Enembe kini lebih ekstra melakukan pengawasan terhadap gubernur Papua itu lantaran tak dapat berobat ke luar negeri karena dicekal KPK.

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Tim dokter Gubernur Papua Lukas Enembe mengungkapkan kondisi kesehatan orang nomor satu di Papua itu pasca ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi.

"Kami sudah lakukan sebagian pemeriksaan, serta konsultasi lewat video call ke dokter yang tangani bapak Gubernur di Singapura," kata Tim dokter Gubernur Papua, dr Anthonius Mote kepada wartawan, Rabu (14/8/2022) malam, di Swisbell Hotel, Jayapura, Papua.

dr Anthon menjelaskan, selama enam bulan terakhir kondisi orang nomor satu di Provinsi Papua ini terpantau baik.

"Bapak (gubernur) memiliki beberapa penyakit yang diderita, yaitu diabetes, stroke, jantung dan sedikit komplikasi ke ginjal," ujar Anthon.

Baca juga: Rekening Gubernur Papua Lukas Enembe Diblokir, KPK: Ada Transaksi Bernilai Fantastis Puluhan Miliar

Menurut dr Anthon, selama ini Lukas Enembe rutin melakukan kontrol ditangani oleh rumah sakit di Singapura dan Filipina.

"Kami tim dokter di Jayapura hanya melengkapi berkas yang akan disampaikan ke dokter yang tanggani serta menindaklanjuti apa yang harus dilakukan," jelasnya.

Dokter Anthon mengatakan selama ini tidak ada hal serius pada kesehatannya. Namun saat ini telah muncul pembengkakan pada kaki akibat komplikasi.

"Pembengkakan karena penyakit komplikasi," katanya.

Ia menambahkan, semestinya gubernur melakukan kontrol ke dokter di Singapura, namun batal karena adanya surat dari lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Muncul tanda-tanda pembengkakan pada kaki sehingga semestinya gubernur mendapatkan penanganan medis," kata dr Anthon.

Kini tim kuasa hukum masih terus melakukan koordinasi dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Surat rujukan ke Singapura dan Filipina kami sudah siapkan. Namun, semua tertahan."

"Terpaksa kami harus sedikit lebih ekstra dalam melakukan pengawasan di kediamannya di Kota Jayapura, Papua," tandasnya.

Baca juga: Rekening Gubernur Papua Lukas Enembe Diblokir, KPK: Ada Transaksi Bernilai Fantastis Puluhan Miliar

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini