Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut partainya dianggap sebagai musuh ketika mengkritisi kebijakan pemerintah.
Awalnya, AHY mengungkap temuan LP3S dan University of Amsterdam pada tahun 2021 soal pasukan siber atau buzzer yang menyerang Partai Demokrat.
"Pasukan siber bayaran atau buzzer menyerang Partai Demokrat secara sistematis dan masif melancarkan fitnah untuk membelokan opini publik," kata AHY saat memberikan pidato di rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (16/9/2022).
AHY lalu menyinggung instrumen hukum digunakan penguasa untuk menjerat pihak-pihak yang mengkritik.
"Kadang-kadang instrumen hukum digunakan untuk menjerat pihak-pihak yang kritis terhadap penguasa," ujarnya.
Ia menegaskan demokrasi tidak berjalan jika yang berbeda pendapat dianggap sebagai musuh.
"Apalagi menganggap mereka yang mengkritik pemerintah termasuk Partai Demokrat sebagai musuh negara," ungkapnya.