News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Populer Hari Ini

POPULER NASIONAL Lukas Enembe Undang KPK ke Jayapura | Eko Kuntadhi Mundur Jadi Ketum Ganjarist

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Papua, Lukas Enembe dan Eko Kuntadhi. Berita populer nasional: Lukas Enembe undang KPK ke rumahnya di Jayapura, Eko Kuntadhi mundur dari Ketum Ganjarist buntut hina Ning Imaz.

Eko Kuntadhi menyatakan mundur dari posisi Ketua Umum Ganjarist, Kamis (15/9/2022).

Diketahui, Ganjarist merupakan organisasi relawan pendukung Ganjar Pranowo menjadi Presiden RI.

Pengunduran diri Eko Kuntadhi sebagai ketua Umum Ganjarist itu itu buntut cuitannya yang dianggap menghina Ustadzah Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz.

Kabar pengunduran diri Eko Kuntadhi dari posisi Ketua Umum Ganjarist dibenarkan rekannya, M Guntur Romli.

"Betul," kata Guntur Romli dalam pesan singkatnya kepada Tribunnews.com, Kamis.

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: Ning Imaz Trending di Twitter, Buntut Dihina Eko Kuntadhi, Nahdlatul Ulama Siap Tempuh Jalur Hukum

5. Effendi Simbolon Ungkap Banyak Intimidasi usai Pernyataan TNI seperti Gerombolan yakni Pengancaman

Konferensi press anggota Komisi I dari Fraksi PDIP, Effendi Simbolon saat tiba di ruangan Fraksi PDIP di Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2022) terkait pernyataan beliau tentang institusi tersebut seperti gerombolan. Dan ia mengaku sudah menyampaikan permintaan maafnya kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman serta seluruh prajurit TNI. Warta Kota/YULIANTO *** Local Caption *** (/YULIANTO)

Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon, menyayangkan soal banyaknya intimidasi yang menimpa dirinya usai pernyataan TNI seperti gerombolan.

"Saya kira enggak zamannya lagi hanya seorang Effendi Simbolon kemudian dikepung dengan begitu hebatnya," kata Effendi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Effendi mengungkap intimidasi itu dilakukan melalui penyebaran data-data pribadi hingga pengancaman lewat aplikasi jejaring pesan.

"Mungkin teman-teman lihat sendiri viral-viral alamat rumah saya dikasih, kemudian handphone saya 24 jam enggak berhenti berdering," kata dia.

Saat ditanya apakah nama Jenderal Dudung yang kemudian memerintahkan soal intimidasi itu, Effendi enggan menjawab tegas.

Baca selengkapnya >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini