TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan disebut sebagai pejabat paling berpengaruh selama semester I Tahun 2022 Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu diungkapkan dalam hasil survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) bersama Indonesian Publik Institute (IPI), dan Indonesian Club (IC).
Direktur Eksekutif LPI Boni Hargens mengatakan Budi Gunawan dianggap proaktif dalam berbagai kegiatan penanggulangan Covid-19.
"Kita lihat juga Kepala BIN sangat proaktif di dalam kegiatan vaksinasi," kata Boni pada acara launching survei di Jakarta, Sabtu (17/9/2022).
Boni menuturkan responden memilih Budi Gunawan karena peran BIN dalam mendukung kebijakan pemerintah dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Selain itu, ia menyebut peran BIN dalam menggelontorkan subsidi langsung sebagai antisipasi tekanan ekonomi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM juga menjadi alasan responden memilih Budi Gunawan.
Baca juga: Budi Gunawan Jadi Pimpinan Lembaga Negara Terbaik Versi Survei LPI, Listyo Sigit Urutan Empat
"Kemudian kebijakan pemerintah untuk menggelontorkan subsidi langsung untuk mengantisipasi tekanan ekonomi yang tinggi akibat kenaikan BBM," ujar Boni.
Adapun dalam survei tersebut, 10 menteri/kepala lembaga negara paling berpengaruh di antaranya:
1. Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan 2,39 persen.
2. Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dengan skor 2,38 persen.
3. Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo 2,38 persen.
4. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD 2,38 persen.
5. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir 2,38 persen.
6. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno 2,35 persen.
7. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono 2,35 persen.
8. Menteri Keuangan Sri Mulyani 2,34 persen
9. Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian 2,33 persen
10. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi 2,32 persen
Sebagai informasi, survei nasional diadakan di 23 Provinsi di Indonesia sejak 30 Agustus sampai 12 September 2022.
Populasi survei ini adalah para dosen/pakar, peneliti, anggota LSM/NGO, aktivis seniman.
Teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah purposive sampling di mana subjek yang ditunjuk sebagai sampel memiliki kriteria khusus seperti profesi dan bidang keilmuannya.
Berdasarkan teknik sampling tersebut, jumlah sampel yang di peroleh sebanyak 800 responden.
Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan sekitar 95 persen.