"Saat ini sudah dirawat di Hospital Serdang dan ditemani Duta Besar Indonesia untuk Malaysia," ucapnya.
Profil Azyumardi Azra
Dikutip dari TribunManado.co.id, Prof Azyumardi Azra lahir di Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatra Barat pada 4 Maret 1955.
Ia memulai pendidikan tinggginya sebagai mahasiswa sarjana di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta
Pada tahun 1982, kemudian atas beasiswa Fullbright dan mendapakan gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University tahun 1988.
Ia juga tercatat memenangkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama.
Namun, pada taun 1989, Azyumardi pindah ke Departemen Sejarah, dan memperoleh gelar MA.
Pada 1992, ia memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990, dan Doctor of Philosophy Degree dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries.
Lantas, selama perjalanan kariernya, Prof Azyumar pernah menjadi Wartawan Panji Masyarakat (1979-1985).
Baca juga: Sosok Azyumardi Azra di Mata Wakil Ketua Dewan Pers Agung Dharmajaya: Beliau Orang Baik
Prof Azyumard juga pernah menjadi Dosen Fakultas Adab dan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1992-sekarang), Guru Besar Sejarah Fakultas Adab IAIN Jakarta, dan Pembantu Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1998).
Prof Azyumard merupakan orang Asia Tenggara pertama yang diangkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009), dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004-2009).
Pada tahun 1994-1995, ia mengunjungi Southeast Asian Studies pada Oxford Centre for Islamic Studies, Oxford University, Inggris, sambil mengajar sebagai dosen pada St. Anthony College.
Azyumardi Azra juga seorang akademisi berprestasi, pemikir Islam progresif dan satu dari salah seorang cendekiawan muslim “pendobrak” dan pembaru.
Kiprahnya di dunia pendidikan Islam, di antaranya menghasilkan inovasi-inovasi, termasuk transformasi IAIN Syarif Hidayatullah menjadi UIN Syarif Hidayatullah.
Azyumardi terpilih sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1998 dan mengakhirinya pada 2006.
Pada tahun 2010, ia memperoleh titel Commander of the Order of British Empire, sebuah gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan menjadi 'Sir' pertama dari Indonesia.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunManado.co.id/Sriyani Buhang, Kompas.com)