TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pers, Prof Dr Azyumardi Azra disebut mengalami perubahan sikap sebelum mengembuskan napas terakhirnya.
Keponakan almarhum, Armia Putriana menyebut eks rektor UIN Syarif Hidayatullah tersebut semangat saat menyantap masakan khas Padang.
Memang sebelum bertolak ke Kuala Lumpur, Malaysia, almarhum sempat pergi ke Padang, Sumatera Barat selama satu pekan.
"Kata info temannya di Padang, ternyata dia juga makan (masakan) Padang, dia lebih bergairah. Kalau kata orang Padang, 'malampek salero'," kata Armia di rumah duka Perumahan Puri Laras 2, Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (18/9/2022).
Selain itu, almarhum Azyumardi juga tidak pernah membawa oleh-oleh untuk keluarga saat bepergian.
Namun, sebelum ke Kuala Lumpur, cendekiawan muslim Indonesia itu membawa banyak oleh-oleh dari Padang untuk cucu-cucunya.
Baca juga: Ketua Muhammadiyah Sumbar Shofwan Karim: Azyumardi Azra Adalah Pemikir Islam Modern yang Tiada Dua
"Mukanya happy bahagia. Bapak kan memang agak bermasalah dengan kakinya, suka sakit kalau jalan. Ini enggak. Dia bilang dia jalan-jalan terus enggak sakit," tutur Armia.
Tidak hanya itu, Armia melanjutkan ceritanya bahwa ia kerap membantu pekerjaan pamannya tersebut selama menjabat Ketua Dewan Pers.
Bahkan pernah suatu waktu ayah empat anak itu sempat berkata seakan-akan urusannya di dunia sudah selesai.
“Bapak itu suka ngomong 'ya sudahlah' bicara ke anak bungsunya 'ayah sudahlah untuk duniawi, i'm done' jadi yang terakhir memang kata katanya sudah i'm done,” kata Armia.
Lebih jauh Armia menjelaskan sebelum pergi ke negeri jiran Malaysia, Azyumardi dalam kondisi sehat walafiat.
“Jumat bapak ke Kuala Lumpur itu kondisi keadaan sehat wal afiat. Makan juga sehat enggak ada keluhan apapun,” ujar Armia Putriana kepada wartawan.
“Setelah 20 menit mau mendarat ke Kuala Lumpur, bapak ada masalah dengan kesehatan langsung dibawa ke Hospital Serdang,” lanjutnya.
Dijelaskannya, saat di Hospital Serdang, dokter yang bertugas mengatakan kondisi mendiang yang mulai kritis. Bahkan denyut nadi almarhum sempat hilang sesaat.
“Sempat 10 menit bapak hilang nadinya itu dengan pacu jantung yang lain ada lagi,” katanya.
“Saat itu bapak ditidurkan, dengan kondisi ditidurkan untuk memaksimalkan penyembuhan dan pemulihan bapak,” tuturnya lagi.
Armia menjelaskan, Azyumardi memang memiliki permasalahan lemah jantung, sehingga rentan tertekan oleh bagian paru-paru.
Baca juga: Jenazah Azyumardi Azra Tiba di Indonesia Senin Malam, Dimakamkan di TMP Kalibata Lusa
Pihak keluarga, kata dia, sebelumnya sudah berencana memindahkan almarhum dari Hospital Serdang.
Namun, itu masih menunggu kondisi almarhum stabil terlebih dahulu.
“(Tapi) 12.30 waktu KL bapak dinyatakan dokter sudah enggak ada,” tuturnya.
Armia juga menyebut almarhum Azyumardi Azra sempat dinyatakan positif covid-19. Karena itu hingga berita ini diturunkan proses pemulangan jenazah pun terus dilakukan.
“Sekarang lagi proses pemulangan. Jadi karena bapak positif Covid, pihak rumah sakit tidak mengizinkan untuk dibawa ke sini,” kata Armia.
Pemerintah melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia, lanjut dia, sudah berkoodinasi agar jenazah dapat segera dipulangkan.
"Pihak Indonesia sudah koordinasi dengan KBRI sana agar bisa dipulangkan," katanya.
"Ini masih proses mohon doanya saja supaya prosesnya berjalan lancar agar bapak bisa dipulangkan ke sini," tambah Armia.
Azyumardi memang mendadak terserang batuk keras, panjang, disertai sesak napas di atas pesawat dalam penerbangan ke Malaysia.
Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, Azyumardi Azra sempat dirawat di ruang zona merah khusus pasien covid-19.
KBRI Kuala Lumpur kini tengah mengurus kepulangan jenazah Ketua Dewan Pers, Prof. Azyumardi Azra ke tanah air.
Dalam pernyataannya, KBRI Kuala Lumpur menyatakan Prof. Azra meninggal di Rumah Sakit Serdang di Selangor, Malaysia.
Pihak Rumah sakit Serdang telah menerbitkan penyebab kematian almarhum yaitu: Acute Inferior Myocardial Infarction atau terdapat kelainan pada jantung.
"Beliau meninggal di unit perawatan intensif bagi penderita gangguan pada jantung (CCU)," tulis KBRI dalam pernyataannya yang diterima Tribun.
Disebutkan, Prof Azra sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit Serdang sejak tanggal 16 September 2022 saat ketibaan dari Indonesia setelah sempat mengalami sesak nafas dalam penebangan menuju Kuala Lumpur.
Saat akan tiba di bandara Kuala Lumpur International Airport (KLIA) sempat berkomunikasi dengan pihak (Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) yang melakukan penjemputan.
Selanjutnya Prof Azyumardi Azra langsung dibawa menuju Serdang Hospital untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Dalam masa perawatan, pihak tim medis Rumah Sakit Serdang menyampaikan beliau terdapat gangguan jantung sehingga memerlukan perawatan khusus di CCU," lanjutnya.
KBRI menyatakan, pihak rumah sakit menyampaikan telah berupaya memberikan penanganan medis bagi kesembuhan almarhum.
Istri dan anak Prof Azyumardi Azra mewakili pihak keluarga telah tiba di Kuala Lumpur dari tanggal 17 September 2022 untuk menjenguk di Serdang Hospital.
Selama proses perawatan KBRI Kuala Lumpur terus melakukan pendampingan.
"Saat ini KBRI Kuala Lumpur sedang menguruskan penanganan jenazah lebih lanjut," lanjutnya.
Prof Azyumardi Azra direncanakan untuk menghadiri sebagai narasumber pada Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam yang dilaksanakan di Selangor, Malaysia, pada 17 September 2022 yang diselenggarakan oleh Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM).
KBRI menyatakan, tokoh Pers Malaysia juga berkesempatan menjenguk beliau pada saat dirawat. (Tribun Network/fal/ras/wly)