News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kementerian Kelautan dan Perikanan: Ekonomi Biru Tawarkan Banyak Peluang Usaha Bagi Startup

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik Doni Ismanto (paling kiri) bersama CEO Kalikan Dian Rachmawan, Direktur Perbenihan Ditjen Perikanan Budidaya KKP Nono Hartato, dan CEO Fishlog Bayu Anggara dalam Talkshow Bincang Bahari 7 dengan tema Ekonomi Biru di Mata Startup yang berlangsung hybrid dari Media Center KKP, Jakarta, Kamis (22/9/2022). Program Ekonomi Biru KKP dinilai menawarkan banyak peluang usaha bagi pelaku usaha rintisan (startup) di Indonesia untuk tumbuh dan berkembang.

People Strategic & Development eFishery Dimas Sandya menyebut sektor perikanan adalah masa depan dunia karena berkaitan dengan ketahanan pangan. Konsumsi protein yang berasal dari ikan budi daya khususnya, jumlahnya terus meningkat dan menjadi komponen penting dalam ketahanan pangan.

Diakuinya Indonesia adalah negara peringkat dua terbesar dalam hal potensi perikanan air tawar dan laut. Indonesia juga memiliki lahan yang cukup luas untuk kegiatan budi daya, serta sumber daya manusia yang cukup banyak untuk mendukung kegiatan tersebut.

Peluang itulah yang dikelola eFishery dengan menghadirkan solusi teknologi budi daya ramah lingkungan yang produktif. "Pasar ekspor sangat potensial dan Efishery berusaha melibatkan diri dalam komoditas di antaranya udang, ikan bandeng, nila melalui komunitas budi daya kami," ungkapnya.

CEO Fishlog Bayu Anggara mengapresiasi rencana kebijakan penangkapan ikan terukur yang menjadi bagian dari Program Ekonomi Biru KKP. Kebijakan ini menurutnya sejalan dengan usaha rintisannya di mana pihaknya melakukan digitalisasi cold storage di Indonesia menjadi terintegrasi.

Dengan sistem tersebut, Fishlog ingin menghadirkan kestabilan harga ikan, kualitasnya, serta meningkatkan kepercayaan pembeli lantaran ikan-ikan tersimpan dan terdata dengan baik. Saat ini pihaknya sudah mendigitalisasi 27 cold storage di Indonesia dengan total 5.000 metrik ton.

"Uniknya ikan ini ketika ditransportasikan, bisa datang dari mana aja. Ikan dari Banyuwangi misalnya bisa kita bawa ke Jakarta. Ikan dari Medan, misalnya bisa dibawa ke Surabaya, dan seterusnya. Ini artinya ketika ikan kita tangkap di satu daerah dan ini bisa dikonsumsi di daerah lain, akibatnya data ini jadinya kurang bisa menujukkan kestabilan (stok) ikan. Itulah mengapa inisiasi bagus sekali yang diberikan oleh KKP yaitu penangkapan ikan terukur, supaya tau ikan-ikan yang ditangkap di area tersebut bisa dicatat dan bisa dilacak. Ini langkah awal yang mungkin bisa kita kolaborasikan," ungkapnya.

Sementara itu Public Policy Aruna Rian Fiqi Saputra juga ikut mengapresiasi program Ekonomi Biru KKP. Pihaknya bahkan siap berkontribusi dalam implementasi program Ekonomi Biru, di antaranya yang sudah dilakukan yakni memberikan edukasi dan fasilitas alat tangkap ramah lingkungan kepada para nelayan.

"Lima program itu memberi peluang bagi kami untuk berkontribusi dalam mewujudkan Ekonomi Biru," ungkap Rian. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini