TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri menegaskan 26 juta datanya yang dijual di forum gelap bukan ulah hacker Bjorka.
Adapun tindakan itu diduga dilakukan oleh orang-orang iseng belaka.
"Nggak ada nggak ada (Bjorka). Orang-orang usil itu," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (23/9/2022).
Dedi memastikan dugaan 26 juta data Polda Metro Jaya yang bocor di forum tersebut tidak benar alias hoaks.
Hal ini diketahui setelah Tim Siber dan Divisi TIK Polri melakukan asesmen menyangkut masalah sistem pengamanan yang ada di Siber Polri.
"Hasil asesmen dari Divtik, data tersebut tidak bocor. Data bocor itu adalah hoaks," jelasnya.
Dedi menuturkan bahwa data yang dijual tersebut milik Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) pada 2016 lalu.
Menurutnya, data tersebut telah usang atau tidak terpakai.
"Karena data yang diambil adalah data usang, data tahun 2016 dan tidak ada kaitannya dengan Polda Metro Jaya. karena data dari Polda Kalteng," ucapnya.
Lebih lanjut, Dedi menuturkan saat ini Polda Metro Jaya masih mendalami adanya penyebaran isu hoaks soal kebocoran data tersebut.
"Tentunya dari Polda Metro Jaya akan mendalami siapa yang menyebarkannya. ktu mudah untuk membuat konten-konten seperti itu mudah," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sebelumnya, Isu kebocoran data terhadap instansi di Indonesia. Terbaru, disebutkan 26 juta data Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya bocor.
Baca juga: Polri Sebut Isu 26 Juta Data Polda Metro Jaya Bocor Hoaks: Itu Data Polda Kalteng yang Sudah Usang
Dilansir dari Wartakotalive.com, dalam situs breached.to terdapat sebuah thread dengan judul '26M DATABASE NATIONAL POLICE IDENTITY OF INDONESIA REPUBLIC'.
Akun anonim bernama Meki mengunggah sebuah thread tersebut pada Rabu (21/9/2022) sekira pukul 21.49 WIB. Meki merupakan pembuat thread sekaligus penjual data anggota Polisi tersebut.