News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER Nasional: Kasus Baru Brigjen Hendra | Loyalis Puan Respons Pembentukan Dewan Kopral

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

kolase foto Brigjen Hendra Kurniawan, Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dan ilustrasi jet pribadi. Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir, mulai kasus baru Brigjen Hendra hingga loyalis Puan respons pembentukan Dewan Kopral

TRIBUNNEWS.COM - Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir.

Mulai dari berita KPK melakukan OTT kepada seorang hakim Mahkamah Agung (MA).

Fakta tentang Brigjen Hendra mulai sidang etik ditunda hingga soal jet pribadi menjadi populer selanjutnya.

Kemudian politikus PDIP Junimart Girsang merespons rencana pembentukan Dewan Kopral untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024.

Hingga berita daftar 40 hakim Mahkamah Agung.

Selengkapnya dalam artikel ini.

Baca juga: POPULER REGIONAL: Xpander Tabrak Angkot di Sukabumi | Viral Istri Kadus di Blora Potong BLT BBM

1. KPK OTT Hakim Agung Mahkamah Agung

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) pada hari ini, Kamis (22/9/2022) secara paralel di Jakarta dan Semarang.

Salah satu pihak yang tercokok dalam giat OTT kali ini adalah seorang hakim agung di Mahkamah Agung (MA).

"Benar KPK hari ini melakukan giat tangkap tangan terhadap beberapa orang di Jakarta dan Semarang berkaitan dugaan tindak pidana korupsi suap dan pungutan tidak sah dalam pengurusan perkara di Mahkamah Agung," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam keterangan tertulis, Kamis (22/9/2022).

Selain seorang hakim agung di MA, tim KPK turut mengamankan sejumlah uang. 

SELANJUTNYA>>

2. Sidang Etik Brigjen Hendra Ditunda 3 Kali hingga Jet Privat

Inilah sejumlah fakta terbaru mengenai mantan Brigjen Hendra Kurniawan.

Brigjen Hendra Kurniawan adalah satu dari tujuh tersangka obstruction of justice dalam kasus kematian Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Hingga kini, Brigjen Hendra Kurniawan belum juga menjalani sidang komisi kode etik Polri (KKEP).

Bahkan sudah tiga kali sidang kode etik mantan Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri itu ditunda.

Terbaru, Brigjen Hendra Kurniawan justru terseret dalam kasus penggunaan private jet alias jet pribadi untuk mendatangi keluarga Brigadir J di Jambi.

SELANJUTNYA>>>

3. Tanda BSU Cair ke Rekening Penerima

Kementerian Ketenagakerjaan telah menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahap kedua untuk 2.406.915 pekerja.

Hal tersebut disampaikan oleh Staf khusus Menteri Ketenagakerjaan, Dita Indah Sari.

"Tadi malam sudah terkirim uang untuk BSU tahap 2 ke lima bank penyalur (Himbara) untuk 1.358.036 orang pekerja. Pagi ini lima bank tersebut sudah dan sedang mengirim ke rekening milik pekerja di atas. Hingga sore atau malam ini kami yakin sudah tuntas semua penyaluran BSU tahap II," ujar Dita, Selasa (20/9/2022), dikutip dari Kompas.com.

Adapun tanda BSU sudah masuk rekening adalah munculnya notifikasi pada laman Kemnaker bertuliskan:

SELANJUTNYA>>>

4. Reaksi Loyalis Puan

Politikus PDIP Junimart Girsang merespons rencana pembentukan Dewan Kopral untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024.

Junimart mengaku tak tahu adanya Dewan Kopral yang diinisiasi relawan dari Gubernur Jawa Tengah tersebut.

"Lho saya justru enggak tahu justru ada Dewan Kopral," kata Junimart di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2022).

Kendati demikian, anggota Komisi II DPR RI itu tak mempermasalahkan adanya Dewan Kopral tersebut.

"Silakan saja. Kan enggak ada masalah," ungkap Junimart.

SELANJUTNYA>>>

5. Daftar 40 Hakim MA

Berikut daftar 40 Hakim Agung Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia (RI),  di mana di antaranya terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, membenarkan adanya OTT KPK terhadap Hakim Agung MA.

Menurut laporan KPK sebelumnya, beberapa orang ditangkap, di dua lokasi yakni Semarang, Jawa Tengah dan Jakarta.

Para pelaku diduga melakukan tindak pidana suap atau pungutan tak sah terkait pengurusan perkara di MA.

Bahkan KPK mengamankan sejumlah alat bukti berupa pecahan mata uang asing.

SELANJUTNYA>>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini