TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian berharap dampak musibah banjir di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, segera ditangani. Pasalnya, banjir telah membuat banyak petani menjadi gagal panen. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan harus ada upaya untuk segera mengatasi dampak bencana.
"Khususnya dampak terhadap sektor pertanian. Karena, jika sampai pertanian terganggu, bukan hanya petani yang dirugikan. Stok bahan pangan untuk masyarakat juga bisa terputus" katanya, Sabtu (25/9/2022).
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil, berharap langkah pencegah dampak bencana segera diterapkan.
"Upaya pencegahan atau mitigasi harus segera dijalani. Jangan sampai masalah ini didiamkan dan petani menderita kerugian besar akibat bencana ini," tutur Ali.
Dijelaskannya, salah satu bentuk mitigasi yang dapat dimanfaatkan petani adalah asuransi pertanian.
"Asuransi itu akan membuat petani tidak merugi. Sebab, lahan yang diasuransi akan mendapatkan klaim saat terjadi gagal panen," tukasnya.
Ali menambahkan, asuransi akan membuat petani bisa beraktivitas dengan tenang.
"Karena, jika pun terjadi gagal panen, petani tetap memiliki modal untuk tanam kembali melalui klaim," katanya.
Terpisah, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Rudianur, mengaku sangat prihatin atas musibah banjir yang juga menyebabkan banyak petani gagal panen.
"Contohnya di Desa Sumber Makmur Kecamatan Mentaya Hilir Utara juga kembali dilanda banjir. Bahan pangan banyak habis terendam," kata Rudianur.
Hampir sebulan terakhir banjir melanda puluhan desa di Kotawaringin Timur, khususnya di wilayah utara yang meliputi Kecamatan Bukit Santuai, Tualan Hulu, Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu dan Parenggean.
Banjir di wilayah utara berangsur surut, kini giliran wilayah selatan yang dilanda banjir, salah satunya Desa Sumber Makmur, yang sebagian besar masyarakatnya menjadi petani. (*)