"Pendeta ini kan datang ke Jambi lalu berziarah diterima keluarga dengan baik tanpa ada prasangka apa-apa karena banyak berdoa dan sampaikan bela sungkawa,"ujarnya.
Lalu Irma Hutabarat menilai Gilbert memiliki maksud lain.
"orang-orang bermuka dua, manis di depan dan menghujam dari belakang adalah mereka orang-orang yang tak patut di dengar ya,"ujarnya.
Pendeta Gilbert Sebut Brigadir Yosua Memperkosa Putri
Pendeta Gilbert Lumoindong mendapatkan hujatan dari netizen usai membela Ferdy Sambo atas kematian Brigadir Yosua Hutabarat.
Warganet menyerang akun media sosial Gilbert agar pendeta GBI ini bertobat.
Gilbert Lumoindong telah bertemu dengan Putri Candrawathi untuk mendengar kronologis kejadian.
Lalu dengan bangga, Gilbert mengatakan cerita Putri ke publik yang menyudutkan Brigadir Yosua Hutabarat.
Ia merasa tak ada niat Ferdy Sambo membunuh Brigadir Yosua Hutabarat.
Dia menegaskan jenderal bintang dua itu tak sekalipun memerintahkan Bharada Richard Eliezer (Bharada E) untuk membunuh Brigadir J.
"Bharada E diperintahkan menembak maksudnya bukan membunuh, tetapi hanya menyadarkan supaya dia mau mengakui perbuatannya. Kemudian pembunuhan itu terjadi," kata pendeta Gilbert dalam sebuah video di saluran Youtubenya.
Tidak hanya itu, Pendeta Gilbert mengatakan, setelah Brigadir J terkapar usai dihujani lima tembakan, Ferdy Sambo memanggil ambulans, dia tidak ingin peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan kepada istrinya diketahui publik.
"Ada upaya memanggil ambulans karena gak mau cerita ini diketahui publik dan sangat memalukan," ujarnya lagi.
Dalam kesempatan itu, Pendeta Gilbert dengan tegas membantah klaim pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak yang menyebut, motif pembunuhan itu karena pernikahan Ferdy Sambo dengan seseorang yang dipanggil ‘si cantik’ dibongkar Brigadir J.