Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahmad Fadli, peneliti dari Trust Indonesia menyampaikan, hasil survei tingkat kepuasan publik Heru Budi Hartono, lebih rendah dibanding dua calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta.
Hal itu dia sampaikan dalam acara "Pj Gubernur Jakarta dan Upaya Meredam Polarisasi Politik" yang disiarkan secara virtual, Sabtu (1/10/2022).
Untuk diketahui, tiga nama calon Plt tersebut yakni Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri Bahtiar, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dan Sekda DKI Marullah Matali.
"Kinerja Heru Budi Hartono, kalau kita melihat dari sisi kapasitas dan integritas itu 40,4 persen mengatakan tidak puas," kata Fadli dalam acara Pj Gubernur Jakarta dan Upaya Meredam Polarisasi Politik, Sabtu.
"Kemudian dari sisi pengalaman pun 48,2 persen itu mengatakan tidak puas dan dari sisi Anti korupsi merasa tidak puas. Jadi kalau kita akumulasi tingkat kepuasan hanya 36,1 persen," lanjutnya.
Berbeda dengan Heru, survei terhadap Bahtiar menunjukkan angka yang signifikan.
Menurut Fadli, tingkat kepuasan terhadap integritas dari Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri itu sebesar 76,2 persen.
"Disini kurva agak berbeda dengan Heru, kalo Heru seperti gunung, ini turun gunung. Jadi dari sisi integritas dan kapasitas itu sebagian besar rata-rata sangat puas. Kalau kita akumulasi kan, tingkat kinerja dari calon Plt Gubernur DKI Jakarta khususnya Bahtiar, itu 76,2 persen," ujar Fadli.
Lebih lanjut, Fadli memaparkan, hasil survei terhadap Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Matali, selisih 16,3 persen lebih tinggi dibanding Heru Budi Hartono.
Baca juga: Survei Trust Indonesia: Bahtiar Calon Pj Gubernur DKI Teratas, Disusul Marullah Matali dan Heru Budi
"Nah kalau Marullah Matali, kalau di akumulasi kan dari tingkat kepuasan, overall 52,4 persen merasa puas dengan kinerja Marullah Matali," ucap dia.
Fadli mengatakan, survei tersebut dilakukan selama tiga hari dan diikuti oleh 112 responden yang handal di bidangnya.
Kriteria pengambilan sampel diantaranya melalui pengujian sampel terhadap kapasitas, pengalaman dan anti korupsi dari masing-masing calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Jadi survei yang kita lakukan ini untuk melakukan uji publik jadi mengenai kapasitas dan integritas serta pengalaman serta bagaimana karakter anti korupsi antara tiga Plt yang sudah diputuskan secara politis," kata dia.