TRIBUNNEWS.COM - Salah satu suporter Arema FC atau Aremania, Muhammad Rezqi Wahyu Aji Sumarno (24) mengungkapkan kesaksian terkait kerusuhan yang terjadi seusai pertandingan antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/9/2022).
Rezqi menceritakan seusai pertandingan, suporter Arema FC meluapkan kekecewaan atas kekalahan yang menimpa Singo Edan.
Lalu, katanya, pemain Arema FC berkumpul di tengah lapangan dan berjalan menuju ke tribun penonton untuk meminta maaf atas kekalahan dari Persebaya.
Kemudian, Rezqi mengungkapkan ada salah satu suporter yang menyelinap untuk menghampiri pemain Arema FC.
“Ada satu suporter dari tribun Selatan, itu dia menyelinap mengelabui petugas keamanannya. Kemudian langsung memeluk Sergio dan Maringa,” katanya saat dihubungi Tribunnews, Minggu (2/9/2022).
Menurutnya, masuknya salah satu supporter itu dalam rangka untuk memberikan kritik kepada pemain Arema FC.
Baca juga: Sampaikan Duka, Bali United Ingatkan Para Suporter: 90 Menit di Lapangan, di Luar Kita Saudara
Lalu, katanya, beberapa suporter lain ikut masuk ke dalam lapangan dan membuat suasana menjadi tidak kondusif.
Imbasnya, pemain Arema FC dan Persebaya pun digiring oleh petugas keamanan ke ruang ganti.
“Makin banyak lagi yang masuk ke lapangan,” imbuh Rezqi.
Akibat suasana tidak kondusif, Rezqi melihat ada saling serang antara petugas keamanan dan suporter di jalur menuju ruang ganti pemain.
“Ditertibkan aparat pakai pentungan, menendang-nendang suporter, mendorong dengan tameng juga. Kemudian suporter Arema mundur.”
“Kemudian ada lagi maju yang baru masuk lapangan, mengkoordinasikan dari Tribun Selatan dan Utara. Aparat kembali mundur di Tribun Selatan dan Tribun Utara (aparat) maju. Itu chaos banget,” katanya.
Tidak Kondusif, Tembakan Gas Air Mata Diarahkan ke Lapangan dan Tribun Penonton
Rezqi menyebut saat suasana tidak kondusif, aparat kepolisian menembakan gas air mata ke arah suporter yang berada di lapangan.