Tidak hanya di lapangan, gas air mata juga ditembakan ke arah tribun suporter.
“Para aparat malah menembaki Tribun 10 karena saya ada di Tribun 9. Yang saya lihat (penembakan gas air mata) di Tribun 10. Nggak tahu lagi di tribun lainnya,” cerita Rezqi.
Baca juga: Imbas Ricuh Suporter Arema FC di Kanjuruhan, Persebaya Surabaya Balik Kandang Naik Barracuda
Akibatnya, Rezqi dan supporter yang berada satu tribun dengannya mengalami iritasi mata akibat gas air mata yang ditembakan.
“Di situ kami udah panas banget. Dari mata pedih, hidung juga sesak tenggorokan, panas seluruh wajah,” ujar Rezqi.
Puluhan Penonton Perempuan Pingsan di Luar Stadion
Rezqi menceritakan bahwa dirinya berhasil keluar dari stadion untuk menyelamatkan diri dengan cara melompat dari tribun penonton.
Namun, sesampainya di luar stadion, ia mengaku melihat penonton perempuan pingsan.
“Ada banyak sekali anak perempuan dan ibu-ibu bergelimpangan, pingsan, sesak nafas, megap-megap sampai kayak gitu,” ujarnya.
Bahkan, penjual minuman yang berada di sekitar stadion memberikan air mineral kepada penonton yang terkena gas air mata.
Air mineral itu, kata Rezqi, diguyurkan ke badan para suporter yang telah keluar dari stadion.
Aparat Kepolisian Ada yang Dikeroyok oleh Suporter
Saat berjalan di luar stadion, Rezqi juga melihat adanya pengeroyokan terhadap aparat kepolisian oleh suporter Arema.
Menurutnya, pengeroyokan itu diduga karena suporter tidak terima ditembaki gas air mata oleh aparat kepolisian.
“Di luar stadion ada beberapa aparat atau polisi dikeroyok sama suporter karena suporter kan ngerasa gak keterima kalau suporter dikurung, disekap gas air mata dari segala arah,” ujarnya.
Baca juga: Cerita Penonton Laga Arema FC vs Persebaya yang Berujung Rusuh: Titik Terendah Saya Menjadi Suporter