News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Komisi III DPR Minta Kapolri Tindak Tegas Polisi yang Gunakan Gas Air Mata Saat Tragedi Kanjuruhan

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kericuhan suporter Areman FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Dalam bentrok ini polisi menembakkan gas air mata dan 127 suporter termasuk 2 polisi dilaporkan tewas.

Hal itu bahkan kata dia tercantum dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pada pasal 19 huruf b.

Baca juga: Jokowi Sesalkan Ricuh Laga Arema vs Persebaya: Saya Harap Ini Tragedi Terakhir Sepakbola Tanah Air

Dalam aturannya disebutkan kalau tidak diperbolehkan adanya penggunaan senjata api atau gas dalam kondisi untuk mengendalikan massa.

"Disebutkan bahwa sama sekali tidak diperbolehkan mempergunakan senjata api atau gas pengendali massa," tuturnya.

Atas hal tersebut, IPW kata Sugeng mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit harus mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat.

Sebab kata dia, Kapolres Malang merupakan orang yang harusnya bertanggung jawab dalam mengendalikan pengamanan.

"Kapolri Jenderal Listyo Sigit harus mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang bertanggung jawab mengendalikan pengamanan pada pertandingan antara tuan rumah Arema FC Malang melawan Persebaya Surabaya," katanya.

Baca juga: Jokowi Perintahkan PSSI Hentikan Liga 1 Buntut Tragedi Maut Laga Arema vs Persebaya di Kanjuruhan

Tak hanya itu, IPW juga meminta Kapolri untuk memerintahkan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta untuk mempidanakan panitia penyelenggara pertandingan antara Arema FC vs Persebaya yang tersaji pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk mencabut izin sementara kompetisi seluruh liga yang diselenggarakan oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Desakan itu muncul buntut dari kerusuhan supporter di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Akibatnya sekitar 127 orang meninggal dunia atas insiden itu.

"Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencabut ijin penyelenggaraan sementara seluruh kompetisi liga yang dilakukan PSSI sebagai bahan evaluasi harkamtibmas," kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022).

Pencabutan izin sementara itu juga kata dia, untuk menganalisa sistem pengamanan yang dilaksanakan oleh aparat kepolisian dalam mengendalikan kericuhan di dalam pertandingan sepak bola.

Pasalnya kata dia, kericuhan dalam tragedi tragis itu berawal dari kekecewaan suporter tim tuan rumah yang turun ke lapangan yang tidak dapat dikendalikan oleh pihak keamanan.

Akhirnya, karena jumlah penonton yang lebih banyak dan tak dapat dikendalikan akhirnya pihak keamanan secara membabi buta menembakkan gas air mata.

Penembakan gas air mata tersebut imbasnya menimbulkan kepanikan terhadap penonton yang jumlahnya ribuan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini