TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi turut berduka cita yang mendalam atas peristiwa kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Kemenangan Persebaya diikuti rasa kesedihan lantaran kericuhan besar yang merenggut ratusan korban jiwa terjadi, setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu (2/10/2022).
Dikutip dari surabaya.go.id, Eri Cahyadi mengatakan bahwa pemkot Surabaya akan memberi bantuan kemanusiaan bagi korban kerusuhan.
Sementara itu, melalui postingan instagramnya @ericahyadi_, Eri Cahyadi menyampaikan belasungkawa yang mendalam.
Postingan tersebut memperlihatkan gambar pita hitam dan disebelahnya bertuliskan "Duka Cita yang mendalam untuk para korban di Kanjuruhan".
Wali Kota Surabaya juga menuliskan statement 'Andai Kita Berdoa Persebaya Kalah' untuk mengawali caption dalam postingannya.
Baca juga: Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Menpora Janji Tindak Tegas Pihak yang Bertanggungjawab
Berikut isi keterangan yang ditulis Wali Kota Surabaya selengkapnya:
"Bagaimana cara menukar jiwa? Ini bukan lagu Tulus tentang cinta. Tapi ini pertanyaan sedih yang lahir dari laga Arema vs Persebaya semalam"
Wali Kota Surabaya menggambarkan kesedihan seorang ibu yang kehilangan anaknya tewas menjadi korban kericuhan malam itu.
"Pertanyaan sedih yang pasti diulang-ulang dalam tangis seorang ibu yang melihat anaknya berpulang: kenapa bukan nyawaku saja yang hilang, mengapa harus anakku, mengapa harus bocah sekecil itu?"
Isi caption Wali Kota Surabaya juga menyiratkan sebuah penyesalan, kenapa kericuhan harus terjadi.
"Adakah yang bisa menukar dan mengembalikan jiwa yang hilang?"
"Bukankah kita sepakat, dan sering membaca tulisan di kaus suporter: “tidak ada sepakbola seharga nyawa manusia”, “tidak ada poin dalam sepak bola yang lebih penting ketimbang nyawa”.
Baca juga: Jangan Asal Posting, Ini 5 Penerapan Empati Digital di Medsos soal Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Seakan ingin memutar waktu, Wali Kota Surabaya berandai-andai berdoa Persebaya kalah.