Petugas hanya mencatat data dan foto korban tragedi Arema vs Persebaya.
Jenazah korban dibawa menggunakan ambulans milik Desa Kendalpayak.
Saat itu memang banyak ambulans yang menangani korban kritis.
Jadi, keluarga harus bersabar untuk membawa pulang anggota keluarganya.
"Jenazah kakak saya pulang ke rumah pada pukul 02.10 WIB," imbuhnya.
Baca juga: Ada Gas Air Mata saat Tragedi Kanjuruhan, Karim Rossi: Ini Stadion Sepak Bola, Bukan Zona Perang
Kurnia mengungkapkan rata-rata korban meninggal tidak memakai kaos
Kurnia tidak menemukan kaos milik kakaknya.
Sejauh ini belum ada panitia yang ke rumahnya.
Hanya sempat didatangi petugas dari Polsek Pakisaji.
Ia berharap kejadian ini tak terulang. Sebab nyawa yang melayang ratusan orang.
"Arema FC harus tangung jawab karena ada yang meninggal. Kenapa pakai gas air mata? Apa tidak memikirkan hatinya? Banyak anak-anak yang nonton juga," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Kondisi Korban Tembakan Gas Air Mata dalam Tragedi Arema Vs Persebaya, Wajah Hutriadi Menghitam,