Karenanya, ia berpesan kepada para pengurusnya agar memberikan fokus lebih kepada perpolitikan bangsa ini.
Tak hanya digitalisasi dan politik, Adhiya juga menaruh perhatian besar terhadap perekonomian global yang tidak menentu akibat pandemi.
Bahkan, ada ancaman resesi di beberapa negara akibat fenomena itu.
Adhiya juga meminta para pengurusnya untuk mengawal isu perkonomian bangsa ini demi terciptanya keberlangsungan hidup masyarakat.
"Digitalisasi, politik, dan ekonomi kami berikan porsi besar dalam menjalankan Kepengurusan ini selama satu periode mendatang," terangnya.
Di akhir, Adhiya memberikan alasan terkait Raker yang digelar di Gedung Juang.
Menurutnya, Gedung Juang memiliki nilai historis bagi perjalanan bangsa ini.
Pada saat itu, Jepang menjadikan Gedung Juang sebagai tempat pendidikan politik bagi pribumi.
"Gedung ini memberikan kami pelajaran berharga untuk bangkit dan berjuang sebagaimana para founding father republik ini dalam meneguhkan sikap kebangsaan dan ke-Indonesiaan," katanya.